Alhamdulillah, sejak Juni 2022 sudah ada sinyal ditempat tugasku mengabdi menjadi guru kelas di SDN Sampanahan, Kecamatan Sampanahan, Kabupaten Kotabaru, Propinsi Kalimantan Selatan. Nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan!. Ketika kamu dapat PPG DALJAB daring berbasis domisili. Kamu dapat bertemu dengan teman di seluruh Indonesia dari tempatmu berada. Kamu mengenal fakultas ternama yang terakreditasi unggul dan menjadi mahasiswanya. Bersama teman, dosen dan guru pamong, kamu belajar menjadi guru yang profesional. Di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kamu kuliah selama 3 bulan ini. Meski lelah setiap hari dengan semua tugas, semoga Allah mengganti lelah itu menjadi nilai ibadah karena lillah tidak akan didapat dengan mudah. Sungguh syukur kupanjatkan, kini pendidikan telah selesai dan tinggal menunggu hasil pengumuman tanggal 3 November 2022 nanti.
dikumpulkan di kelompok 3
Cerita yang berkesan selama perkuliahan
Setelah dimasukan pada kelas 6 PGSD, kami saling berinteraksi belajar bersama selama 15 hari. Setelah masa orientasi tanggal 18 Juli 2022 dan mulai masuk kuliah hari pertama besok harinya tanggal 19 Juli 2022. Setiap hari daring dengan dosen dan guru pamong yang sama, hingga akhirnya dibagi kelompok baru dan saya dikelompokkan di kelompok 3 bersama dengan guru-guru hebat yang saling bersinergi dengan tujuan yang sama, yakni LULUS PPG DALJAB ini. Belajar bareng, lulusnya juga bareng, dengan yel-yel SKB ( Sehat, Kuat, Bakoh). Tidak bisa dipungkiri bahwa kesehatan adalah modal utama untuk dapat melakukan aktivitas perkuliahan ini, meski beberapa kali tumbang, namun bangkit lagi, karena motivasi dan semangat dari teman, dosen dan guru pamonglah, saya dan teman-teman dapat terus berjuang menyelesaikan berbagai tugas dan tagihan ungahan setiap selang waktu 3 hari mengupload kerjaan yang kadang setiap malam harus begadang sampai jam 1 dini hari untuk merampungkan tugas tersebut.
Sebulan diawal, saya masih bisa bertahan dengan rutinitas setiap hari dari bangun tidur menyiapkan sarapan, memandikan dede bayi, mengantar anak pertama sekolah kelas 1 SD, berangkat kesekolah lebih pagi untuk absen online dan memberi tugas pada siswa saya, kemudian siap zoom selama 3 jam dengan mereka pada perkuliahan PPG ini. Belum selesai sampai disana, ketika perkuliahan sudah selesai, saya kembali kesekolah dan melanjutkan pelajaran yang saya tugaskan tadi pagi, meski hanya sempat mengajar 15-30 menit sebelum saya daring dan kadang hanya bisa mengunjungi siswa 30 menit mengajar sebelum mereka pulang sekolah. Sambil daring, saya juga momong anak, dede bayi yang masih berusia 10 bulan dengan jam tidur pagi masih bisa menemani saya belajar. pulang sekolah setelah zhuhur dan masih keurusan dapur untuk makan siang, istirahat siang dan kembali mengerjakan tugas mandiri di sore hari selama 2 jam dan 2 jam lagi pada malam hari setelah anak-anak tidur. Pada waktu ini lah, kadang saya sampai jam 1 dini hari baru selesai mengerjakan tugas. Kondisi masih bisa stabil apa bila perkuliahan pagi, tapi kadang sudah mulai tak terkendali apabila waktu belajar di jam siang atau malam. Alhamdulillah setelah hari ke 15, saya dikelompokkan bersama dosen dan guru pamong yang mengusahakan daring selalu pagi. Hingga jadwal tidur anak saya tidak terganggu.

Tahapan penyelenggaraan PPG yang saya lakukan sudah melewati peerteaching dan uji komprehenshif, dan mendapatkan dosen dan guru pamong baru untuk kegiatan PPL. Saya sedikit lega dengan jadwal yang akan semakin longgar. PPL artinya lebih banyak kegiatan di sekolah, tetapi ternyata beban tugasnyapun lebih berat dari hanya sekedar daring tiap hari.
Pada hitungan bulan kedua lebih seminggu, saya sudah mulai keteteran dalam menyampaikan materi pelajaran pada siswa saya. Materi yang disampaikan tidak sejalan dengan program semester yang sudah ditetapkan. Siswa saya nampak sering bermain ketika ditinggalkan. Sampai pada suatu kejadian, yang mengharuskan saya mencari tambahan guru pendamping untuk membantu saya menghandle siswa selama saya tinggal daring. Saya tetap turun mengajar untuk materi matematika yang menjadi praktek saya pada PPL dan saya meminta guru lain mengajarkan tematik.
Ceritanya bermula dari PPL siklus 1 yang sudah saya siapkan untuk praktek, namun gagal untuk jadwal sit in. Saya dapat kabar bahwa menara/ tower yang baru saja dipasang pada tower uji coba akan dipindahkan pada tower baru yang permanen, dan waktunya selama 3 hari. Disaat itu termasuk hari saya praktek dan sit in, sehingga saya buru-buru mengupload tugas RPP sebelum sinyal hilang. Seiring sinyal yang hilang, selama itu juga kondisi saya drop. Saya butuh istirahat. Hari praktek pun tetap berjalan, meski tidak jadi sit in. Pembelajaran berjalan diwaktu hujan, kegiatan yang seharusnya keluar kelas tidak dilaksanakan, siswa difasilitasi bahan alam yang disediakan. Alhamdulillah meski hujan, praktek pembelajaran berjalan lancar sampai upload video. Semua rangkaian PPL 1 saya kerjakan sambil memulihkan imun saya yang drop. Hingga saya memutuskan membutuhkan guru damping untuk membantu saya mengajar dikelas.
Terhitung separo kegiatan perkuliahan, jadwal saya semakin longgar. kegiatan perkuliahan yang hanya 3 kali daring setiap pekan/siklus dan dikelas dibantu oleh guru pendamping untuk mengajar tematik. Saya dapat fokus pada tugas kuliah dan mengajar matematika yang akan saya pratikkan.
Meski jadwal saya sudah longgar dan tidak perlu lagi begadang, ternyata masalah masih menghampiri saya ketika akan melaksanakan PPL 2. Dihari yang sudah ditetapkan untuk praktik pembelajaran PPL 2, saya tertular penyakit mata. Saya tidak dapat berinteraksi dengan siswa saya, apalagi untuk mengajar. Hingga saya izin mengganti ke hari berikutnya dan mengobati mata saya kepuskesmas dihari itu. Hari itu dede bayi saya juga melakukan jadwal imunisasi yang sempat tertunda selama ini dari jadwal karena perkuliahan saya. Hingga akhirnya dapat imunisasi, dan dihari yang sama, kami dapat ujian yang harus kami ikhlaskan dan entah beberapa tahun kedepan, saya tidak dapat membayangkan bagaimana ketika anak saya menanyakan kenapa jempol kakinya tidak punya kuku lagi. Saya hanya dapat berdo'a semoga kuku kaki anak saya bisa tumbuh kembali.
Saya kira setelah praktik pembelajaran siklus 2/ PPL 2 selesai, maka tugas mengajar dan membuat video sudah selesai. Ternyata belum, masih ada luaran atau produk yang dihasilkan setelan perkuliahan, yaitu sebuat best practise yang dibagikan pada guru berbagi kemendikbud. Perkuliahan memang sudah selesai, tapi kami juga harus melakukan ujian mandiri yang tidak lagi dibimbing oleh dosen dan guru pamong. Masih ada 3 kegiatan wajib yang harus diikuti. Kegiatan itu, yaitu : 1) mata kuliah "Wawasan kebangsaan". 2) Uji kinerja (UKIN), membuat RPP dan mengirim video praktek mengajar, serta portofolio, dan 3) Uji Pengetahuan (UP) berbasis domisili.
Tugas - tugas di LMS sudah 99% selesai dikerjakan, tinggal menunggu penilaian dosen.

Hingga tibalah briefing mahasiswa sehari sebelum praktik menghimbau untuk membuat pembelajaran tematik. Padahal saya sudah menyiapkan RPP matematika kurikulum 2013 yang berdiri sendiri dikelas tinggi. Karena diharuskan tematik, sayapun kebut semalam untuk melengkapi RPP Matematika dengan Bahasa Indonesia untuk Praktik besok harinya. Alhamdulillah dapat mengaitkan materi Iklan dengan materi kecepatan, dimana materi iklan membuat iklan dan kecepatan membuat media rumus kecepatan untuk diiklankan oleh siswa bersama kelompoknya. Alhamdulillah praktek pembelajaran dan RPP dapat diselesaikan. Tapi ketika akan mengedit video, saya tidak bisa membuka aplikasi kinemaster pro tanpa watermark, sehingga saya memakai aplikasi lain filmora yang masih ada watermark. Untuk mengkompres video editingpun tidak dapat lagi menggunakan VLC multimedia player, sehingga dengan kapasitas file besar, saya tidak bisa melengkapi hiasan dengan aplikasi canva. Jadilan video praktik pembelajaran saya seadanya dan dikumpul tepat waktu.
Dihari terakhir pengisian UKIN, formulir Uji pengetahuan (UP) keluar. Saya kembali bisa turun kesekolah sampai hari jum"at sebelum uji coba SEB untuk ujian, dan baru fokus belajar dihari terakhir yaitu sabtu malam dan dimalam sebelum ujian itu, saya menemukan trik lulus UP ini dan melaksanakan ke 4 poin tersebut. Dari jam 5 sore hari sampai jam 11 malam saya hanya dapat membahas materi sampai poin kisi-kisi ke 64 dan menyudahinya untuk beristirahat.
membahas materi UP hanya sampai kisi-kisi poin 1-64 dari 120 poin .

UP hari minggu, 16 Oktober 2022 dari pukul 8.40 WITA sampai 13.00 Wita. dihari itu saya melewatkan undangan pengantin teman. Hal yang tak terlupankan adalah ketika persiapan di 15 menit sebelum mulai UP, teman yang dari lombok ada 2 orang yang ditempat ujiannya mengalami gempa dan sempat panik lalu izin berpindah tempat ke tempat yang memudahkan untuk lari. Ada juga peserta yang soalnya dimatikan pengawas karena dikira ada seseorang yang membantu selama ujian. soal yang diujikan menurut teman-teman tergolong mudah, meskipun benar bahwa: jangan percaya bahwa soal sama setiap tahun, semestinya memang harus dirubah. Menurut saya, soalnya memang beberapa ada yang kembali keluar lagi ditahun ini. Soal keluar lagi dengan versi baru, tidak persis sama tapi lebih disederhanakan dipilihan jawabannya dan soal kebanyakan HOTS, seperti materi yang kata-kata istilah diganti dengan soal cerita dalam kehidupan sehari - hari. meski pilihan gandanya sama dengan soal sebelumnya atau soal ceritanya tetap, diksi soalnya beda dan pilihan gandanya dirubah.

ALHAMDULILLAH SUDAH DITAHAP INI, SEMOGA LULUS, MENANTI PENGUMUMAN KELULUSAN 3 NOVEMBER 2022 SAMBIL PULANG KAMPUNG MENJENGUK ORANG KERAMAT DI KAMPUNG HALAMAN, YAITU ORANG TUA TERCINTA. TERIMAKASIH SUDAH MENDO'AKAN KESUKSESAN ANAKNYA SAMPAI HARI INI.
Norrina, S.Pd. kelahiran 23 April 1989 ini adalah seorang guru kelas di SDN Sampanahan-Kotabaru Propinsi KAL-SEL. Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan H.Hamdani dan Hj. Arlinah ini merantau dari Birayang-HST ke Kotabaru demi mengabdikan dirinya didunia pendidikan. saya mengajar sebagai PNS di sebuah Desa kecil di pedalaman Kabupaten Kotabaru sejak tahun 2019. pengalaman mengajar dari lulus kuliah PGSD tahun 2011 ikut membantu belajar mengajar tanpa honor selama 3 tahun pada SD Negeri dan tahun 2014 baru diterima mengajar diSD Swasta tepatnya SDIT Al Khair barabai sampai tahun 2019 sebelum pindah ke Desa kecil bernama Sampanahan mengikuti suami. Meski berada didaerah yang susah sinyal, kegemaran saya dalam membaca dan menulis saya ekspresikan dalam aktivitas keseharian dengan terus belajar menulis.
Alhamdulillah disini sudah ada listrik sejak Agustus 2020 dan Sinyal telkomsel baru Juni 2022 sebelum saya PPG, Ini adalah nikmat terbesar saya bisa bertemu dengan teman-teman semua di perkuliahan UMS secara daring. Salam kenal semuanya dari pedalaman Kalimantan selatan- kaki pegunungan meratus yang terhampar luas perkebunan sawit dan sungai berkelok yang berlangganan banjir yang lengkap dengan buaya muara. itulah Sampanahan. Sebuah tempat eksotis yang saya tempati untuk 10 tahun kedepan sesuai kontrak akta notaris saya disini, do"akan nanti bisa kembali pulang ke daerah asal saya di HST ya teman-teman. Aamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar