Selasa, 27 September 2022

Meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran perkalian dan pembagian pecahan dengan menggunakan media dan model pembelajaran yang memperhatikan gaya belajar visual peserta didik kelas V SDN Sampanahan

Gambar 1. materi pembelajaran

Gambar 2. tujuan pembelajaran


oleh Norrina, S.Pd

A. Latar Belakang Situasi

SDN Sampanahan adalah sebuah SD Negeri yang terletak di pedalaman Kalimantan selatan, tepatnya berada di  sebuah desa kecil yang berhulu dari sungai yang berada dipedalaman kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Jalur transfortasi darat dan perairan yang bermuara kelaut sebagai penghubung desa Sampanahan dengan desa Gunung Batu Besar ibukota kecamatan Sampanahan dan pemerintah kabupaten Kotabaru yang berada dipulau. Sungai Sampanahan lengkap dengan buaya muara yang berjemur dipinggir sungainya. Juga daerah dataran rendah yang berlangganan banjir setiap tahun karena letak geografis yang diapit oleh aliran sungai yang berkelok. Penduduk yang ramah dengan suasana agamis yang kental dalam kesehariannya.  Desa ini sudah menggunakan listrik sejak Agustus 2020 dan Menggunakan Sinyal jaringan telkomsel sejak Juni 2022


Gambar 3. Letak SDN Sampanahan dari Google map


Kondisi yang menjadi latar belakang masalah?

Saya adalah seorang guru kelas di SDN Sampanahan.  Saya merantau dari Birayang-HST  ke Kotabaru demi mengabdikan dirinya didunia pendidikan.  Saya mengajar sebagai PNS di sebuah Desa kecil di pedalaman Kabupaten Kotabaru sejak tahun 2019.  Alhamdulillah ditahun 2022 ini saya berkesempatan mengikuti PPG dalam Jabatan kategori 1 dan mengidentifikasi masalah yang berada di kelas saya sendiri.Kesulitan peserta didik yang saya temukan dikelas adalah dalam menghitung pecahan dikarenakan rendahnya minat peserta didik  pada pelajaran matematika materi pecahan. Karena peserta didik merasa tidak tertantang untuk berkompetensi dalam menghitung dan peserta didik tersebut dikelas sebelumnya melewati pelajaran pecahan ini, saya berperan untuk membantu mereka mengejar ketertinggalan tersebut karena baru belajar pecahan di kelas V ini.  Mereka juga kurang maksimal dalam belajar karena padatnya waktu sekolah formal (SD) dan informal (Pesantren) dalam satu hari ditambah kegiatan keagamaan dimalam hari (majelis ilmu dan kegiatan rutin malam lainnya seperti:habsy, burdah, dan ta’lim)

Mengapa praktek ini penting untuk dibagikan?

Peran media pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan prestasi peserta didik. Rendahnya penggunaan media dan model pembelajaran yang belum memperhatikan gaya belajar visual peserta didik yang digunakan guru pada setiap pembelajaran. Hal ini menjadi pemacu semangat saya untuk menghadirkan media pembelajaran yang menumbuhkan minat dan sesuai dengan gaya belajar peserta didik  dalam pembelajaran inovatif di kelas. Sebab, biasanya guru hanya mengajarkan materi dan model yang menurut guru itu bagus tanpa memperhatikan modalitas belajar peserta didik dan tanpa menggunakan media online terbaru. Sehingga pengalaman guru mengajar belum berkembang. Oleh karena itu, diperlukan adanya perubahan yang harus segera dimulai, mulai dari sekarang, mulai dari diri sendiri, mulai dari hari ini untuk perbaikan berkelanjutan dimasa yang akan datang dalam hal penggunaan media pembelajaran kreatif, inovatif, interaktif dan menarik bagi peserta didik.

Apa yang menjadi peran dan tanggungjawab saya dalam praktek ini?

Saya berperan dalam memulai perubahan dari melakukan PPG ini sebagai langkah awal membuat pelajaran yang inovatif menggunakan ICT pada rancangan RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD dan evaluasi yang menggunakan media digital dalam praktek pembelajarannya.

Saya bertanggungjawab membuat perubahan, baik itu pada diri saya, cara saya mengajar dan membuat pembelajaran saya menarik dengan memanfaatkan segala sumber dan media ajar yang terbaru sesuai perkembangan zaman revolusi industri 4.0 dan berharap dapat menggerakkan teman sejawat sesama guru disekolah untuk juga tertarik menggunakan media pembelajaran 3D/AR dalam mengajarnya dikelas.

B. Tantangan

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

1.    Rendahnya minat peserta didik  pada pelajaran matematika materi pecahan. Peserta didik yang belum terbiasa menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Padahal, peralatan teknologi disekolah yang masih tersimpan apik dilemari karena takut rusak.

2.    Dalam mengatasi dan rendahnya penggunaan media dan model pembelajaran yang belum memperhatikan gaya belajar visual peserta didik yang digunakan guru pada setiap pembelajaran.

3.    Kendala yang saya hadapi demi kelancaran pembelajaran menarik tersebut. Kendala berasal dari luar maupun dalam pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mengatasi tantangan tersebut yang saya lakukan adalah :

1.    Untuk meningkatkan minat peserta didik pada pelajaran, saya memakai media ICT berupa penggunaan LCD untuk menampilkan PPT ,video pembelajaran,Cromebook untuk 4 kelompok menampilkan media 3D/AR papan perkalian dari Assembelr.edu dan media interaktif Fruction intro dari phet.colorado untuk menentukan bagian papan pecahan untuk menjawab LKPD yang tersedia secara printout.Serta 4 Hp untuk aplikasi android alza fruction untuk menghitung.

2.    Saya merasa tertantang untuk menyediakan pembelajaran yang menarik agar dapat menimbulkan daya tarik minat peserta didik pada pembelajaran. Pelajaran dikemas menggunakan media 3D/AR baik online dan offline dengan model pembelajaran PBL dan beberapa variasi mengajar melalui tepukan, greeting, motivasi, feedback dan reward.

3.    Kendala dari luar pembelajaran meliputi: hari pertama praktek yang dijadwalkan, mata saya yang tertular penyakit mata, sehingga saya tidak dapat melakukan praktek pada hari itu, saya tidak dapat berinteraksi dengan siswa saya dalam keadaan mata saya masih merem dan merah sehingga saya memutuskan meminta izin menunda praktek besok hari. Saya izin untuk berobat ke puskesmas dihari tersebut. Besok harinya, saya sudah bisa membuka mata dan berinteraksi dengan siswa saya meski masih memakai kacamata. Saya praktek sesuai jadwal sit in. Tetapi ketika mau mengajar listrik mati dari pagi karena ada tiang listrik yang tumbang akibat deras hujan, padahal jadwal saya jam 9 wib, alhamdulillah didua menit terakhir listrik menyala, sehingga saya bisa melanjutkan praktek mengajar. Sebelum listrik menyala, saya sudah menyiapkan sambungan listrik yang tidak ada dikelas dengan menyambungnya kekantor dan melewati jalan umum yang biasanya dilewati kendaraan, dengan  menyiapkan kouta dengan meminjam wifi tetangga. Menyiapkan cromebook, LCD dan laptop untuk praktek mengajar. Kendala dalam pelajaran meliputi: hasil rekaman kamera yang belum memuaskan, membuat saya belum maksimal dalam mengambil gambar dari dekat untuk merekam tahapan yang penting dalam praktek pembelajaran. Komposisi gambar masih perlu diperhatikan lagi. Meski begitu, alhamdulillah ada kamera diam yang merekam pembelajaran dari awal sampai akhir sehingga bisa dipakai untuk editing.

Siapa saja yang terlibat?

Orang-orang yang terlibat dan membantu tercapainya tujuan adalah kepala sekolah yang sejak awal mendukung PPG saya, suami sebagai kameramen, dan peserta didik kelas V yang ikut membantu menyiapkan alat seperti LCD, kabel listrik dan sound system untuk kelancaran pembelajaran. Saya berusaha mengatasi permasalahan sendiri karena kurangnya keterlibatan teman sejawat yang kurang memahami apa yang saya lakukan dan enggan bertanya pada perubahan yang saya lakukan dalam praktek mengajar ini.

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?

Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, meskipun terdapat berbagai kendala, tetapi dengan semangat untuk maju, praktek pembelajaran dapat berjalan lancar dan terlaksana dengan baik, diantaranya:

1.  Membrefing peserta didik untuk melaksanakan praktek pembelajaran dengan menyiapkan pembagian kelompok secara heterogen baik dalam aspek modalitas gaya belajar mereka, jenis kelamin, kemampuan kognitif dan keterampilan dalam menghitung matematika. Meminta satu orang dikelompok menyiapkan satu hp untuk pembelajaran.

2.    Koordinasi dengan kepala sekolah, wawancara, mengkaji literatur dari berbagai jurnal, merumuskan solusi.

3. Saya membuat RPP untuk praktek mengajar menerapkan pembelajaran HOTS dan pendekatan STEAM

4.    Berkaitan dengan media pembelajaran, saya mengoptimalkan pemanfaatan media TIK untuk pelajaran. Saya menggunakan media 3D/AR papan perkalian pecahan dari essemblr edu pada tahap orientasi untuk menarik minat siswa pada awal pembelajaran, selain itu guru juga menggunakan media aplikasi pada hp android yang dipakai dirumah untuk belajar mandiri berupa alza fruction untuk mengetahui livel kemampuan siswa dalam belajar dan membantu siswa menghitung pecahan dari kalkulator yang alza fruction lengkapi diaplikasinya. Karena peserta didik saya dikelas sebelumnya melewati pelajaran pecahan ini, dengan alza fruction ini membantu mereka mengejar ketertinggalan tersebut karena baru belajar pecahan dikelas V ini. Saya juga menggunakan media pembelajaran konkrit yang ada di sekolah sehingga peserta didik bisa lebih mengenal media yang ada. Media yang saya gunakan, yaitu: menggunakan papan pecahan lingkaran dan papan pecahan batang untuk melakukan presentasi didepan kelas. Media tersebut juga dikolaborasikan dengan TPACK ataupun media gambar papan pecahan berupa fruction intro dari phet colorado untuk memudahkan menjawab LKPD sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Dengan memvisualkan pembelajaran melalui benda 3D dan benda nyata berupa papan pecahan, peserta didik lebih cepat menangkap pelajaran sehingga dapat mengoptimalkan modalitas belajar peserta didik. Sebagian besar peserta didik saya mempunyai gaya belajar visual sebagai hasil dari stimulasi dan membutuhkan respon dalam kegiatan pembelajarannya dari media yang dapat mereka tangkap dari penglihatan dan rasakan dengan menggerakan sendiri ada stimulasi dan respon pembelajaran  yang dapat dengan mudah diserap dan menyenangkan oleh peserta didik.



Gambar 4. Hasil editing video praktek pembelajaran


Strategi apa yang digunakan?

Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, meliputi:

1.    saya mendesain strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif dengan memperhatikan solusi alternatif penyelesaian masalah yang terjadi dikelas. Misalnya dengan penyampaian materi pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, menggunakan video pembelajaran, media edukasi, model pembelajaran, variasi mengajar, greeting dan motivasi, serta feedback dan reward pada pembelajaran dikelas.

2.    Solusi alternatif berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran, saya menerapkan model Problem Based Learning(PBL). Berikut adalah sintaks model Problem Based Learning (PBL) dengan penerapannya dikelas :

a.  Orientasi peserta didik pada masalah: menggunakan aplikasi android dari alza fruction dan media 3D/AR papan perkalian pecahan dari assemblr.edu

b.  Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar : mengungkapkan masalah aktual dalam kehidupan sehari-hari (HOTS) dan menampilkan video pembelajaran.

c.  Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok : mengaitkan kalimat matematika dengan papan pecahan dengan mengerjakan LKPD dengan batuan aplikasi android alza fruction dari kalkulatornya dan media phet colorado untuk menggunakan papan pecahan.

d.  Mengembangkan dan menyajikan hasil karya : jawaban peserta didik kemudian difoto dan dibuat kesimpulan untuk presentasi

e.  Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah : dari presentasi kelompok langsung dianalisis oleh kelompok lain untuk membuktikan kebenarannya. Kelompok yang benar mendapatkan feedback berupa tepuk jempol keatas apabila benar atau tepuk jempol kebawah apabila salah, dan bagi kelompok yang menang berhasil memperoleh bintang terbanyak mendapatkan reward berupa boleh pulang lebih awal dari kelompok lain dan yang kalah mendapat konsekuensi membantu guru membereskan peralatan mengajar sebelum pulang. Untuk evaluasi dilakukan setelah presentasi selesai dengan menjawab soal evaluasi diakhir pelajaran


Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat?

Proses praktek pembelajaran berjalan lancar sesuai sintaks model pembelajaran PBL seperti yang saya uraikan diatas. Saat proses pembelajaran saya menghadirkan dosen dan guru pamong untuk mengunjungi pembelajaran saya sesuai jadwal SIT IN, dan suami sebagai kameramen.

Berkaitan dengan penilaian saya  juga dituntut untuk menilai secara komprehensif dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tentunya dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian setiap ranah, dan rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian diakhir pembelajaran. Berkaitan dengan remedial dan pengayaan dilakukan pada pertemuan kedua setelah soal evaluasi selesai dikoreksi guru.

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

·         Alat yang digunakan berupa kabel panjang untuk menyambung sumber listrik, LCD dan laptop, 4 unit cromebook untuk kelompok, 4 buah HP android, dan wifi untuk menambah kouta selai dari horspot hp pribadi.

·         Bahan ajar dengan menggunakan PPT untuk presentasi, kertas tugas berupa LKPD

Sumber materi yang diperlukan, yaitu buku matematika siswa, video pembelajaran, LKPD, powerpoint dan media AR dari edu.assemblrworld, aplikasi android alza fruction untuk menghitung, media interaktif Fruntion intro dari phet.colorado untuk menentukan bagian papan pecahan untuk menjawab LKPD yang tersedia secara printout.

C. Hasil Pembelajaran

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?

·         Guru memanfaatkan berbagai media ajar baik dari online maupun offline untuk peserta didik, sehingga diharapkan peserta didik dapat memahami materi yang dipelajarinya dan dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari, sebagai Generasi Suka IT (Gesit) misalnya dengan belajar menggunakan aplikasi-aplikasi pembelajaran pada hp android mereka dirumah, peserta didik suka berkerjasama dan aktif dalam melakukan diskusi maupun presentasi.

·         Dampak dari media pembelajaran yang berbasis TPACK yang diimplementasikan yaitu menggunakan media pembelajaran berbasis website yaitu edu.assemblrworld  dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membuat peserta didik lebih bersemangat dan tidak cepat bosan dengan pembelajaran, karena pada saat pembelajaran peserta didik menggunakan papan pecahan dan media online lainnya dengan kreatifitas mereka masing-masing. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok setiap kelompok menyelesaikan LKPD yang telah dibagikan kemudian setelah selesai mengerjakan setiap kelompok mempresentasikanya dengan menampilkan foto papan pecahan yang mereka buat untuk menyelesaikan soal cerita.

Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? 

·         Penggunaan media ini sangat efektif dalam pembelajaran dikelas

Mengapa?

·         Karena dilihat dari ketercapaian dengan tujuan pembelajaran sudah tercapai dan menggunakan pembelajaran yang inovatif dengan memanfaatkan media edukasi baik secara online maupun offline sehingga langkah pembelajaran meliputi TPACK, STEAM, dan HOTS sudah terlihat jelas diterapkan dalam pembelajaran, serta membuat pembelajaran jadi menyenangkan bagi peserta didik.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan

·         Respon siswa sangat antusias ketika menerima pembelajaran, mereka sampai berebut menggunakan satu cromebook dikelompoknya secara bergantian.

·         Respon dari guru lain mengkhawatirkan penggunaan ICT itu khawatir rusak karena dipakai siswa, sehingga saya hanya dapat menggunakannya untuk kelompok, padahal sebenarnya cromebook dapat mencukupi untuk semua siswa. LCD sebenarnya punya 2 unit, tapi hanya 1 unit yang dapat dipakai secara bergantian oleh guru disekolah.

·         Respon dari kepala sekolah sangat mendukung praktik pembelajaran seperti ini

·         Respon dari orang tua, meskipun tidak begitu paham dengan teknologi, mereka senang dengan cerita mengenai pembelajaran yang diceritakan anaknya disekolah

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

·         Menurut Geanartaroayna (2022), terdapat 4 faktor peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik, yaitu : 1) pengalaman, 2) Motivasi, 3) kemampuan memahami masalah, 4) keterampilan.

·         Saya menciptakan pengalaman nyata bagi siswa dengan mengemas pembelajaran dengan menyesuaikan gaya belajar visual mereka, memberikan motivasi diawal pelajaran, mengarahkan peserta didik untuk memiliki kemampuan memahami masalah dengan penerapan model PBL pada pembelajaran dan mengasah keterampilan siswa dengan menggunakan media pembalajaran baik online maupun offline.

·         Selain itu persiapan yang matang juga diperlukan, baik berupa fisik dan psikis guru dalam melakukan praktek pembelajaran sangat penting demi kelancaran proses pembelajaran. Salam SKB(Sehat ,Kuat, bakoh)

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

·         Keberhasilan praktek pembelajaran tidak terlepas dari persiapan sebelum melakukan praktek, meliputi penentuan penyebab akar masalah, mencari alternatif solusi dari masalah yang akan diselesaikan melalui berbagai jurnal pustaka dan wawancara ahli, mengeksplor alternatif solusi dengan pemilihan penentuan solusi dari masalah yang akan diselesaikan untuk dibuat rencana pembelajaran yang kreatif dan inovatif melalui perangkat RPP yang sesuai format yang diminta LPTK, serta melaksanakan perencanaan tersebut dengan praktek pembelajaran dikelas .

·         Best practise yang saya buat tentang menumbuhkan minat siswa pada pembelajaran pecahan dan membangun perubahan bagi guru untuk terus mengembangkan pembelajarannya sesuai dengan perkembangan zaman sekarang dengan menciptakan generasi suka IT (Gesit) khusus dalam pembelajaran dikelas. Dimulai dari diri sendiri dan semoga dapat menggerakkan guru lain untuk berubah menjadi guru inovatif dalam memanfaatkan media pembelajaran.

Gambar 5. Kelompok belajar


Dengan Metode STAR (situasi-tantangan-aksi-refleksi) berdasarkan data-data yang didapat dari berbagai bentuk evaluasi. Guru memanfaatkan berbagai media ajar baik dari online maupun offline untuk peserta didik, sehingga diharapkan peserta didik dapat memahami materi yang dipelajarinya dan dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. pembelajaran yang dilakukan tidak luput dari kendala/tantangan yang terjadi diluar dugaan guru. Tantangan yang ada harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, meskipun terdapat berbagai kendala, tetapi dengan semangat untuk maju, praktek pembelajaran dapat berjalan lancar dan terlaksana dengan baik.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PAMERAN KELAS 6B TA 2023 2024

https://youtu.be/-GUYNd6A-PM