Kamis, 21 Juli 2022

Refleksi pembelajaran hari ke-3 peserta PPG DALJAB kategori 1 2022

 


REFLEKSI PEMBELAJARAN HARI KE-3

PGSD_NORRINA,S.Pd

Pengalaman luar biasa berkumpul dengan orang-orang hebat dalam kegiatan PPG dalam jabatan tahun 2022 ini. Syukur alhamdulillah terpilih menjadi peserta utama, sempat sebelumnya merasakan kecemasan menjadi peserta cadangan dengan kekhawatiaran untuk melengkapi berkas atau tidak untuk persiapan lapor diri nantinya. Ditempatkan di LPTK yang berada diluar expentasi saya sebelumnya. belum pernah saya mengenal sebuah Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kali ini saya sebagai peserta satu-satunya dari Kalimantan Selatan, sedangkan mahasiswa lain, sebagian besar berdomisili di pulau jawa. Perbedaan waktu yang selisih 1 jam memungkinkan saya untuk bersiap lebih awal.

Tanggal 18 Juli 2022,adalah kegiatan Orientasi Akademik PPG dalam jabatan kategori 1 tahun 2022 yang dilaksanakan secara zoom online, dari sambutan dekan yang menyemangati kami diawal pelajaran untuk benar-benar melaksanakan kegiatan ini sebaik mungkin, membangun tim solid yang merasa saling memiliki, membentuk ketua tim, dan memanfaatkan jam belajar dengan sebaik-baiknya adalah kunci sukses lulus PPG yang beliau arahkan.

Tanggal 19 Juli 2022 adalah hari pertama kami memulai perkuliahan. Menjadi mahasiswa kebali adalah cita-cita saya semenjak lulus kuliah tahun 2011. di PPG ini cita - cita itu terwujud, hendaknya kesempatan ini tidak akan saya sia-siakan. hari pertama kuliah kami di bimbing oleh dosen pembimbing Dr. Fitri Puji R, M.Hum, M.Pd dan guru pamong Suyatno atau yang lebih familier dipanggil pak Uyik Suyatno, serta admin mba Fitri Mosqa. merekalah yang membimbing dan mengarahkan kami untuk mengidentifikasi masalah yang kami temukan dilapangan.

Tanggal 20 Juli 2022 kami mulai menyelesaikan LK. 1.1 untuk di presentasikan. saya mendapat urutan presentasi yang ke-3. padahal saya baru saja mengidentifikasi pada poin tugas pertama dan kedua. saya mempresentasikan apa yang saya lakukan hingga menemukan masalah diferensiasi pada siswa saya dikelas. analisi masalahnya sampai pada penentuan gaya belajar siswa. banyak masukan dari ibu Fitri dan bapak Uyik, salah satunya dari 3 pernyataan negatif ada 2 buah pernyataan positif yang sudah saya analisis untuk dijadikan bahan untuk menyelesaikan masalah yang saya identifikasi. terimakasih atas masukannya.

pada hari ke-3 ini saya diajak untuk meninjau ulang keseluruhan proses pembelajaran dan melakukan refleksi pembelajaran yang memuat komponen terkait :

  1. Kegiatan apa yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini?
  2. Kegiatan apa yang sudah dilaksanakan dalam pembelajaran ini?
  3. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kegiatan yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini?
  4. Upaya apa yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam pembelajaran ini?

jawaban

1. kegiatan yang belum saya laksanakan dalam  pembelajaran ini adalah memberikan masukan komentar kepada teman yang presentasi, meski sudah berusaha memberikan komentar di forum chat. saya juga belum terlalu paham tentang literasi-numerasi.

2. saya sudah mengidentifikasi masalah di kelas dan sekolah saya, membuat LK 1.1, presentasi dan mengisi isu dan komentar di forum diskusi, serta mengisi absensi hadir.

3. untuk mengetahui berbagai literatur kajian pustaka atau googling guna menambah wawasan saya dari berbagai jurnal, supaya saya dapat memberikan komentar atau masukan yang tepat buat teman-teman yang sedang presentasi, karena saya belum percaya diri menyampaikan pendapat.

4. dari mengidentifikasi masalah yang didapat, akan saya pelajari lebih lanjut dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang saya alami dari hasil analisis yang dibuat, semoga kedepannya bisa menjadi guru hebat, guru profesional yang mampuni.

Selama 3 hari ini, kami  melalui tahapan ini


Langkah 1 sudah kami jalani selama 3 hari. hari ke-3 ini kami membuat refleksi pembelajaran yang telah dilakukan dan menguplodnya di blog masing masing. Langkah saya masih panjang, sehingga saya butuh do'a dan dukungan teman - teman semua untuk kelancaran perjuangan saya memperoleh sertifikat pendidik sampai selesai langkah demi langkahnya. Langkah saya masih panjang, dan semua itu akan terlewati dengan mudah dan yakin saya bisa... Jangan lupa terus semangati saya untuk maju.


Meninjau ulang keseluruhan proses pembelajaran yang telah saya alami pada hari pertama dan ke dua dengan beberapa catatan isu dan komentar teman-teman di LMS saya, yuk simak apa saja yang telah kami diskusikan selama dua hari ini.

Belajar dari pakarnya

oleh NORRINA , S.Pd - Rabu, 20 Juli 2022, 11:20

Mohon maaf bapak/ibu, saya baru posting topik disini terakhir, karena saya belum begitu paham perbedaan numerasi dan literasi dalam pemerapannya pada soal-soal AKM, saya sudah membaca beberapa penjelasan tentang isinya, mungkin bisa dijelaskan kepada saya yang sesimple simplenya,,, bahwa seperti kata bu fitri ketika kita tidak menyukai suatu mata pelajaran, ternyata hal itu adalah pelajaran pertama yg harus saya pecahkan disini,,,mengubah pengetahuan saya yg dulunya tabu pada numerasi dan literasi. 

Pengalaman saya tahun kemarin karena cuti melahirkan hingga tidak tertarik dengan Asessmen numerasi dan literasi ini bapak ibu, hingga pelajaran itu lewat begitu saja,,saya jadi menyesal bersikap tidak mau tahu,,dan sekarang pelajaran itu yg mendekati saya,,,numerasi dan literasi di PPG ini dan sekarang mengajar kelas 5,,,mereka seperti mendekati saya untuk dipelajari.

(2 balasan sejauh ini)

EKA NUR HIDAYATI S.Pd - Rabu, 20 Juli 2022, 17:00

Semangat bu kita juga sama-sama belajar. Semoga dengan PPG ini ibu bisa memahami tentang literasi dan numerisasi


Keterampilan menulis

oleh NORRINA , S.Pd - Selasa, 19 Juli 2022, 13:13

Bagi siswa yang baru belajar menulis di kelas 1, mungkin kesulitan menulisnya masih wajar, tetapi ketika itu di temukan pada siswa kelas IV SD, bagaimana tanggapan kalian,,, siswa ini memiliki keterlambatan dalam hal menulis dan lamban dalam memahami pelajaran. ketika pelajaran sudah berakhir, anak ini selalu menjadi juara pulang paling belakangan karena keterlambatannya tersebut.

Sebagai guru, tidak mungkin membiarkan hal ini terus berlarut dan seperti apa usaha yang bisa kita lakukan untuk membantu siswa tersebut?

(2 balasan sejauh ini)

SITI ULFIYAH - Selasa, 19 Juli 2022, 13:19

kita bisa memberikan jam tambahan pada anak tersebut, misalkan waktu jam istirahat atau setelah jam pulang sekolah

 

TIPS Membangun Relasi antara Guru, Siswa Dan Orang Tua

dari SAYIDATI MARYAM - Rabu, 20 Juli 2022, 09:45

Beberapa Cara Membangun Hubungan yang Baik Antara Guru, Siswa Dan Orang Tua

Untuk membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa, beberapa cara yang bisa guru lakukan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Antusiasme dalam Mengajar

Cara pertama yang penting untuk membangun hubungan baik antara guru dan siswa adalah dengan meningkatkan antusiasme atau semangat dalam mengajar.Terkait meningkatkan antusiasme, guru perlu menampakkan semangat yang lebih saat mengajar, seperti memberikan penjelasan yang runtut dan menyeluruh, membantu siswa yang belum paham, atau lainnya.

Lebih dari itu, guru pun juga bisa mencoba metode mengajar yang berbeda untuk membuat suasana kelas yang lebih menarik dan tidak monoton.

2. Memiliki Kesabaran yang Lebih

Setiap siswa bisa jadi memiliki karakter masing-masing termasuk tingkat pemahaman.Guru mungkin menemukan siswa yang langsung paham dengan penjelasan yang dilakukan.Namun, di sisi yang lain bisa jadi ada siswa yang tidak langsung memahami dan memerlukan penjelasan lebih.Nah, ketika menemukan hal semacam ini, tentu saja Anda harus memiliki kesabaran yang lebih.Perlu disadari bahwa mendapatkan pemahaman adalah hak dari semua siswa. 

3. Menghargai Setiap Pencapaian Siswa

Hal lain yang cukup penting untuk membangun hubungan yang baik dengan siswa adalah dengan memberikan penghargaan dari setiap pencapaian mereka. Ini adalah poin yang sangat penting untuk dilakukan.Penghargaan atau apresiasi tersebut tentu akan membuat siswa “merasa dianggap dan akan tumbuh rasa semangatnya untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

Selain itu, apresiasi juga penting untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.Memberikan ucapan selamat dan doa merupakan contoh apresiasi yang mudah namun sangat bermakna.

4. Membahas Ketertarikan Siswa

Tugas guru memang mengajarkan materi dan membuat para siswa memahami materi tersebut.Namun, jika hanya berkutat pada materi saja, tentu proses pembelajaran akan terasa monoton dan bisa jadi para siswa akan merasa bosan.Nah, ada kalanya Anda juga bisa membahas ketertarikan siswa di luar pelajaran.Misalnya, cobalah untuk membahas hal-hal yang sedang tren di media sosial atau membahas hobi mereka.

Dalam hal ini pun Anda sebenarnya bisa menyangkutpautkan pembahasan dengan materi yang hendak diajarkan.Dengan cara seperti ini, Anda bisa saja semakin dekat dengan mereka.Tidak hanya itu, jika dikaitkan dengan materi ajar, tentu proses pembelajaran akan semakin menarik dan para siswa pun akan lebih antusias untuk mengikuti.

5. Banyak Melibatkan Siswa

Untuk membangun hubungan yang baik dengan para siswa, Anda juga bisa mencoba untuk banyak melibatkan siswa terutama pada beberapa aktivitas kelas.Misalnya, ketika ada siswa yang sakit, Anda mengajak siswa lainnya untuk menjenguk.Hal semacam ini bisa jadi cukup sepele untuk dilakukan.Namun, efeknya sangat positif dan tentu akan membangun pemahaman jika Anda dekat dengan para siswa.

6. Sering Melakukan komunikasi dengan orang tua / wali murid

Untuk mendukung suksesnya kegiatan belajar para siswa guru juga harus mengkomunikasikan kegiatan sekolahnya terhadap wali murid. Salah satunya dengan cara  memberikan kalender kegiatan bulanan kepada orangtua, sehingga orangtua dapat mendukung kegiatan tersebut dengan cara melakukannya di rumah.

 

Pertemuan antara guru dan orang tua siswa

oleh NORRINA , S.Pd - Rabu, 20 Juli 2022, 07:18

Dalam membangun relasi dengan orang tua murid, diperlukan forum atau memberikan wadah untuk berdiskusi dalam sebuah kegiatan seperti :. Rapat komite, forum sekolah, tatapmuka langsung dan dalam kegiatan yang diadakan sekolah yang melibatkan kesediaan orang tua murid, untuk itu peran guru disini sebagai penyambung silaturahmi antara sekolah dan orang tua murid, hingga dapat mengetahui masalah dan keluhan yang dirasakan orang tuaurid demi pendidikan anaknya,,, 

Menurut kalian,, berapa kali dalam setahun sebaiknya diadakan pertemuan atau forum diskusi antara sekolah, guru dan orang tua siswa?

AKHMAD KHOLIDIN - Rabu, 20 Juli 2022, 21:14

-setiap ada program yang akan di jalankan oleh sekolah itu lenih baik,karena jika hal itu dilakukan akan tercipta hubungan yang harmonis
-Bisa setiap awal tahun pembelajaran

LIA ANJARSARI - Rabu, 20 Juli 2022, 22:34

Menurutku forum diskusi antara sekolah,guru,orang tua dan siswa bisa dilakukan 4 kali dalam setahun. Ini dilakukan untuk memantau perkembangan siswa di sekolah,dirumah maupun dilingkungan masyarakat.

IIS INDAH KURNIASIH S,Pd.SD - Kamis, 21 Juli 2022, 00:43

bisa di jadwalkan pertemuan rutin bulanan tidak harus tatap muka bisa dengan angket yang dibagikan kepada walmur atau komunikasi di WAG besar. demikian bu Norrina.

 


Pelayanan Pendidikan Pada Masa Pandemi Dengan Membuat Buklet Melalui StartUp Project Leadership pada Kelas VIB

oleh NORRINA , S.Pd - Rabu, 20 Juli 2022, 11:43

Kegiatan BDR yang dilakukan pada masa pandemi covid 19 membuat seorang guru perlu mengupgread kembali jiwa mengajarnya.

Dalam situsi darurat bencana ini merujuk pada peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan (Permendikbud)No.72 Tahun 2013 sesuai dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan (Permendikbud) No.33 Tahun 2019 dalam memberikan panduan pelaksanaan belajar dari rumah (BDR). Pada masa pandemi covid 19 ini, peran orang tua sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Perhatian orang tua pada tugas siswa, sangat membantu guru dalam memberikan bimbingan dan arahan agar siswa bisa menyelesaikan tugas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diberikan.

Guru mengetahui secara pasti apakah masalah yang muncul di kelas itu perlu penanganan segera untuk diatasi. oleh karena itu, saya berkolaborasi dengan guru dan kepala sekolah dalam kegiatan SGI (Sekolah Guru Indonesia) berkolaborasi mengimplementasikan hal itu, pembelajaran dikemas dalam Startup Projects Leadership (SPL), yaitu sebuah pembelajaran milenial yang kreatif dan inovatif yang cocok untuk keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dengan memudahkan penggalian bekal awal dan gaya belajar peserta didik yang memiliki gaya belajar aktif. Siklus Startup Project Leadership (SPL) terdiri dari tiga tahapan, yaitu inkubasi (perencanaan), Startup (pelaksanaan), dan mobilisasi (refleksi). Selain itu, Pembelajaran yang dilakukan berpegang pada empat prinsip pembelajaran di masa depan yang ditawarkan Sekolah Guru Indonesia, yakni 1) masalah nyata adalah sumber belajar yang paling pertama, 2) ekosistem pendidikan adalah ruang kelas yang paling utama, 3) Belajar adalah memproduksi pengetahuan baru, 4) pembelajaran adalah kerjasama guru dan murid untuk sama-sama belajar serta sama-sama mengajar.

Membuat buklet sebagai pembelajaran BDR yang menarik dan menyenangkan guna memberikan pelayanan pendidikan selama pandemic covid 19. Dengan membuat buklet ini, diharapkan siswa lebih kreatif dan mudah memahami pelajaran. Buklet ini kecil, tapi manfaatya besar. Inilah pelayanan pembelajaran inovatif yang dilakukan selama pandemi covid 19. semoga bermanfaat

 ARIFUL MIFTAKHUDDIN - Rabu, 20 Juli 2022, 21:02

sharing yang sangat bagus sekali, tidak pernah berhenti berinovasi demi perserta didik

 KURNIASIH S.Pd - Rabu, 20 Juli 2022, 21:03

Ijin bertanya bu Norina kira-kira buklet seperti apa yang bisa diterapkan di kelas rendah njih?

 NORRINA , S.Pd - Kamis, 21 Juli 2022, 21:25

buklet itu buku mini atau buku leteratur bu,,, siswa kelas rendah pasti suka membuat buku mini sederhana dari sisa buku siswa yang tidak terpakai lagi, kertas yang kosongnya dimanfaatkan, ditumpuk, terus di steples atau dijahit seukuran buku rekening Bank sampean,,, nanti bukunya dibuat media belajar,, ibu mau ngajar apa didalamnya, huruf/angka/kata, terserah ibu mengarahkannya kemateri yang mana. agar menarik, sampulnya diberi hiasan dan nama, pasti anak suka

 

Mengembangkan HOTS

oleh NORRINA , S.Pd - Rabu, 20 Juli 2022, 22:55

 Selamat malam temam-teman kelas 006,, ini isu yang paling susah menurut saya, yuk kita pecahkan bersama.

Dikutip dari King, Goodson, & Rohani,2006) dalam buku pelajaran Hots 2018. Dinyatakan bahwa : hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi terletak pada konten/materi pembelajaran dan konteks peserta didik. Apabila peserta didik belum siap untuk melakukan keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka perlu dibangun terlebih dahulu jembatan penghubung antara proses berpikir tingkat rendah menuju ke berpikir tingkat tinggi. Caranya adalah dengan membangun skemata dari pengetahuan awal yang telah diperoleh sebelumnya dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan. Setelah terpenuhi, maka guru perlu mempersiapkan sebuah situasi nyata yang dapat menstimulasi proses berpikir tingkat tinggi dengan menciptakan dilema, kebingungan, tantangan dan ambiguitas dari permasalahan yang direncanakan akan dihadapi peserta didik.

Nah pada masalah saya, pelajaran dikelas masih kebanyakan menerapkan LOTS ( berpikir tingkat rendah), belum berani meningkat ke HOTS (berpikir tingkat tinggi) karena materi pelajaran dan konteks peserta didik itulah, hingga guru kurang minat menerapkannya, malah mementingkan pencapaian target kurikulum yang menghabiskan pelajaran tersampaikan per semester dari pada meningkatkan berpikir tingkat tinggi. Untuk menerapkan HOTS ini, bagaimana langkah kita untuk membangun jembatan yang bisa mengantarkan kita pada pelajaran HOTS seperti yang dikatakan dari kutipan diatas.

Terimakasih

 ROSITA PUSPITASARI - Rabu, 20 Juli 2022, 23:16

Menurut saya untuk menjembatani hal tersebut bisa menggunakan model pembelajaran PBL, agar siswa mulai belajar berpikir kritis dan kreatif memecahkan masalah.


Menjadi guru mempesona

oleh NORRINA , S.Pd - 

Di era digital saat ini, guru harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan apapun yang mereka hadapi, baik itu cara siswa belajar, perilaku murid dikelas, membuat rencana pelajaran. Menjadi guru inovatif yang mampu menumbuhkan pola pikir kreatif akan membuat siswa belajar berkolaborasi dengan orang lain, berani mencoba hal baru, guru dituntut untuk tetap mempertahankan pelajaran dengan mengemasnya menjadi semenarik mungkin, untuk itu perlu imajinasi yang kuat yang dimiliki guru untuk membuat pelajaran kembali menyenangkan. Hal itu dilakukan, baik dengan bantuan teknologi, maupun melalui pembiasaan sehari-hari, sehingga potensi besar siswa dapat berkembang melalui arahan dan pengetahuan guru dalam memberikan pelajaran yang berbeda, menjadi pengajar yang lebih baik di era saat ini.

Apa langkah yang dapat kita lakukan sebagai guru, untuk dapat tetap menjadi mempesona dalam memberikan pelajaran di era digital saat ini? 

Berikut ada 6 keterampilan guru abad 21 agar tampil mempesona, yaitu;

1). Mampu beradaptasi, 2). Inovatif, 3)memahami teknologi, 4). Imajinatif, 5). Organisasi, 6). Punya kemampuan memberdayakan siswa

 ROSITA PUSPITASARI - 

Menurut saya menjadi guru memesona di era digital saat ini pastinya kita harus mengikuti perkembangan teknologi dalam pembelajaran, menghargai pendapat siswa, melakukan variasi dalam mengajar.

NORRINA , S.Pd - 

Pastinya bu,,,terimakasih tanggapannya, tapi kadang kurangnya minat guru untuk mempelajari teknologi terbaru itu bisa menjadi masalah juga


demikian aktivitas saya pada langkah 1, identifikasi masalah, semoga berkenan membaca postingan ini dan menambah ilmunya. terimakasih


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PAMERAN KELAS 6B TA 2023 2024

https://youtu.be/-GUYNd6A-PM