Selasa, 18 Oktober 2022

Selesai sudah rangkaian perkuliahan PPG Dalam Jabatan kategori 1 2022

 


Alhamdulillah, sejak Juni 2022 sudah ada sinyal ditempat tugasku mengabdi menjadi guru kelas di SDN Sampanahan, Kecamatan Sampanahan, Kabupaten Kotabaru, Propinsi Kalimantan Selatan. Nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan!. Ketika kamu dapat PPG DALJAB daring berbasis domisili. Kamu dapat bertemu dengan teman di seluruh Indonesia dari tempatmu berada. Kamu mengenal fakultas ternama yang terakreditasi unggul dan menjadi mahasiswanya. Bersama teman, dosen dan guru pamong, kamu belajar menjadi guru yang profesional. Di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kamu kuliah selama 3 bulan ini. Meski lelah setiap hari dengan semua tugas, semoga Allah mengganti lelah itu menjadi nilai ibadah karena lillah tidak akan didapat dengan mudah. Sungguh syukur kupanjatkan, kini pendidikan telah selesai dan tinggal menunggu hasil pengumuman tanggal 3 November 2022 nanti.
 
dikumpulkan di kelompok 3

Cerita yang berkesan selama perkuliahan
Setelah dimasukan pada kelas 6 PGSD, kami saling berinteraksi belajar bersama selama 15 hari. Setelah masa orientasi tanggal 18 Juli 2022 dan mulai masuk kuliah hari pertama besok harinya tanggal 19 Juli 2022. Setiap hari daring dengan dosen dan guru pamong yang sama, hingga akhirnya dibagi kelompok baru dan saya dikelompokkan di kelompok 3 bersama dengan guru-guru hebat yang saling bersinergi dengan tujuan yang sama, yakni LULUS PPG DALJAB ini. Belajar bareng, lulusnya juga bareng, dengan yel-yel SKB ( Sehat, Kuat, Bakoh). Tidak bisa dipungkiri bahwa kesehatan adalah modal utama untuk dapat melakukan aktivitas perkuliahan ini, meski beberapa kali tumbang, namun bangkit lagi, karena motivasi dan semangat dari teman, dosen dan guru pamonglah, saya dan teman-teman dapat terus berjuang menyelesaikan berbagai tugas dan tagihan ungahan setiap selang waktu 3 hari mengupload kerjaan yang kadang setiap malam harus begadang sampai jam 1 dini hari untuk merampungkan tugas tersebut.

Sebulan diawal, saya masih bisa bertahan dengan rutinitas setiap hari dari bangun tidur menyiapkan sarapan, memandikan dede bayi, mengantar anak pertama sekolah kelas 1 SD, berangkat kesekolah lebih pagi untuk absen online dan memberi tugas pada siswa saya, kemudian siap zoom selama 3 jam dengan mereka pada perkuliahan PPG ini. Belum selesai sampai disana, ketika perkuliahan sudah selesai, saya kembali kesekolah dan melanjutkan pelajaran yang saya tugaskan tadi pagi, meski hanya sempat mengajar 15-30 menit sebelum saya daring dan kadang hanya bisa mengunjungi siswa 30 menit mengajar sebelum mereka pulang sekolah. Sambil daring, saya juga momong anak, dede bayi yang masih berusia 10 bulan dengan jam tidur pagi masih bisa menemani saya belajar. pulang sekolah setelah zhuhur dan masih keurusan dapur untuk makan siang, istirahat siang dan kembali mengerjakan tugas mandiri di sore hari selama 2 jam dan 2 jam lagi pada malam hari setelah anak-anak tidur. Pada waktu ini lah, kadang saya sampai jam 1 dini hari baru selesai mengerjakan tugas. Kondisi masih bisa stabil apa bila perkuliahan pagi, tapi kadang sudah mulai tak terkendali apabila waktu belajar di jam siang atau malam. Alhamdulillah setelah hari ke 15, saya dikelompokkan bersama dosen dan guru pamong yang mengusahakan daring selalu pagi. Hingga jadwal tidur anak saya tidak terganggu.


Tahapan penyelenggaraan PPG yang saya lakukan sudah melewati peerteaching dan uji komprehenshif, dan mendapatkan dosen dan guru pamong baru untuk kegiatan PPL. Saya sedikit lega dengan jadwal yang akan semakin longgar. PPL artinya lebih banyak kegiatan di sekolah, tetapi ternyata beban tugasnyapun lebih berat dari hanya sekedar daring tiap hari.

Pada hitungan bulan kedua lebih seminggu, saya sudah mulai keteteran dalam menyampaikan materi pelajaran pada siswa saya. Materi yang disampaikan tidak sejalan dengan program semester yang sudah ditetapkan. Siswa saya nampak sering bermain ketika ditinggalkan. Sampai pada suatu kejadian, yang mengharuskan saya mencari tambahan guru pendamping untuk membantu saya menghandle siswa selama saya tinggal daring. Saya tetap turun mengajar untuk materi matematika yang menjadi praktek saya pada PPL dan saya meminta guru lain mengajarkan tematik. 

Ceritanya bermula dari PPL siklus 1 yang sudah saya siapkan untuk praktek, namun  gagal untuk jadwal sit in. Saya dapat kabar bahwa menara/ tower yang baru saja dipasang pada tower uji coba akan dipindahkan pada tower baru yang permanen, dan waktunya selama 3 hari. Disaat itu termasuk hari saya praktek dan sit in, sehingga saya buru-buru mengupload tugas RPP sebelum sinyal hilang. Seiring sinyal yang hilang, selama itu juga kondisi saya drop. Saya butuh istirahat. Hari praktek pun tetap berjalan, meski tidak jadi sit in. Pembelajaran berjalan diwaktu hujan, kegiatan yang seharusnya keluar kelas tidak dilaksanakan, siswa difasilitasi bahan alam yang disediakan. Alhamdulillah meski hujan, praktek pembelajaran berjalan lancar sampai upload video. Semua rangkaian PPL 1 saya kerjakan sambil memulihkan imun saya yang drop. Hingga saya memutuskan membutuhkan guru damping untuk membantu saya mengajar dikelas.

Terhitung separo kegiatan perkuliahan, jadwal saya semakin longgar. kegiatan perkuliahan yang hanya 3 kali daring setiap pekan/siklus dan dikelas dibantu oleh guru pendamping untuk mengajar tematik. Saya dapat fokus pada tugas kuliah dan mengajar matematika yang akan saya pratikkan. 
Meski jadwal saya sudah longgar dan tidak perlu lagi begadang, ternyata masalah masih menghampiri saya ketika akan melaksanakan PPL 2. Dihari yang sudah ditetapkan untuk praktik pembelajaran PPL 2, saya tertular penyakit mata. Saya tidak dapat berinteraksi dengan siswa saya, apalagi untuk mengajar. Hingga saya izin mengganti ke hari berikutnya dan mengobati mata saya kepuskesmas dihari itu. Hari itu dede bayi saya juga melakukan jadwal imunisasi yang sempat tertunda selama ini dari jadwal karena perkuliahan saya. Hingga akhirnya dapat imunisasi, dan dihari yang sama, kami dapat ujian yang harus kami ikhlaskan dan entah beberapa tahun kedepan, saya tidak dapat membayangkan bagaimana ketika anak saya menanyakan kenapa jempol kakinya tidak punya kuku lagi. Saya hanya dapat berdo'a semoga kuku kaki anak saya bisa tumbuh kembali.

Saya kira setelah praktik pembelajaran siklus 2/ PPL 2 selesai, maka tugas mengajar dan membuat video sudah selesai. Ternyata belum, masih ada luaran atau produk yang dihasilkan setelan perkuliahan, yaitu sebuat best practise yang dibagikan pada guru berbagi kemendikbud. Perkuliahan memang sudah selesai, tapi kami juga harus melakukan ujian mandiri yang tidak lagi dibimbing oleh dosen dan guru pamong. Masih ada 3 kegiatan wajib yang harus diikuti. Kegiatan itu, yaitu : 1) mata kuliah "Wawasan kebangsaan". 2) Uji kinerja (UKIN), membuat RPP dan mengirim video praktek mengajar, serta portofolio, dan 3) Uji Pengetahuan (UP) berbasis domisili.
Tugas - tugas di LMS sudah 99% selesai dikerjakan, tinggal menunggu penilaian dosen.

Hingga tibalah briefing mahasiswa sehari sebelum praktik menghimbau untuk membuat pembelajaran tematik. Padahal saya sudah menyiapkan RPP matematika kurikulum 2013 yang berdiri sendiri dikelas tinggi. Karena diharuskan tematik, sayapun kebut semalam untuk melengkapi RPP Matematika dengan Bahasa Indonesia untuk Praktik besok harinya. Alhamdulillah dapat mengaitkan materi Iklan dengan materi kecepatan, dimana materi iklan membuat iklan dan kecepatan membuat media rumus kecepatan untuk diiklankan oleh siswa bersama kelompoknya. Alhamdulillah praktek pembelajaran dan RPP dapat diselesaikan. Tapi ketika akan mengedit video, saya tidak bisa membuka aplikasi kinemaster pro tanpa watermark, sehingga saya memakai aplikasi lain filmora yang masih ada watermark. Untuk mengkompres video editingpun tidak dapat lagi menggunakan VLC multimedia player, sehingga dengan kapasitas file besar, saya tidak bisa melengkapi hiasan dengan aplikasi canva. Jadilan video praktik pembelajaran saya seadanya dan dikumpul tepat waktu.

Dihari terakhir pengisian UKIN, formulir Uji pengetahuan (UP) keluar. Saya kembali bisa turun kesekolah sampai hari jum"at sebelum uji coba SEB untuk ujian, dan baru fokus belajar dihari terakhir yaitu sabtu malam dan dimalam sebelum ujian itu, saya menemukan trik lulus UP ini dan melaksanakan ke 4 poin tersebut. Dari jam 5 sore hari sampai jam 11 malam saya hanya dapat membahas materi sampai poin kisi-kisi ke 64 dan menyudahinya untuk beristirahat.



membahas materi UP hanya sampai kisi-kisi poin 1-64 dari 120 poin .


UP hari minggu, 16 Oktober 2022 dari pukul 8.40 WITA sampai 13.00 Wita. dihari itu saya melewatkan undangan pengantin teman. Hal yang tak terlupankan adalah ketika persiapan di 15 menit sebelum mulai UP, teman yang dari lombok ada 2 orang yang ditempat ujiannya mengalami gempa dan sempat panik lalu izin berpindah tempat ke tempat yang memudahkan untuk lari. Ada juga peserta yang soalnya dimatikan pengawas karena dikira ada seseorang yang membantu selama ujian. soal yang diujikan menurut teman-teman tergolong mudah, meskipun benar bahwa: jangan percaya bahwa soal sama setiap tahun, semestinya memang harus dirubah. Menurut saya, soalnya memang beberapa ada yang kembali keluar lagi ditahun ini. Soal keluar lagi dengan versi baru, tidak persis sama tapi lebih disederhanakan dipilihan jawabannya dan soal kebanyakan HOTS, seperti materi yang kata-kata istilah diganti dengan soal cerita dalam kehidupan sehari - hari. meski pilihan gandanya sama dengan soal sebelumnya atau soal ceritanya tetap, diksi soalnya beda dan pilihan gandanya dirubah.


ALHAMDULILLAH SUDAH DITAHAP INI, SEMOGA LULUS, MENANTI PENGUMUMAN KELULUSAN 3 NOVEMBER 2022 SAMBIL PULANG KAMPUNG MENJENGUK ORANG KERAMAT DI KAMPUNG HALAMAN, YAITU ORANG TUA TERCINTA. TERIMAKASIH SUDAH MENDO'AKAN KESUKSESAN ANAKNYA SAMPAI HARI INI.


Norrina, S.Pd. kelahiran 23 April 1989 ini adalah seorang guru kelas di SDN Sampanahan-Kotabaru Propinsi KAL-SEL.  Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan H.Hamdani dan Hj. Arlinah ini merantau dari Birayang-HST  ke Kotabaru demi mengabdikan dirinya didunia pendidikan.  saya mengajar sebagai PNS di sebuah Desa kecil di pedalaman Kabupaten Kotabaru sejak tahun 2019. pengalaman mengajar dari lulus kuliah PGSD tahun 2011 ikut membantu belajar mengajar tanpa honor selama 3 tahun pada SD Negeri dan tahun 2014 baru diterima mengajar diSD Swasta tepatnya SDIT Al Khair barabai sampai tahun 2019 sebelum pindah ke Desa kecil bernama Sampanahan mengikuti suami. Meski berada didaerah yang susah sinyal, kegemaran saya dalam membaca dan menulis saya ekspresikan dalam aktivitas keseharian dengan terus belajar menulis.

Alhamdulillah disini sudah ada listrik sejak Agustus 2020 dan Sinyal telkomsel baru Juni 2022 sebelum saya PPG, Ini adalah nikmat terbesar saya bisa bertemu dengan teman-teman semua di perkuliahan UMS secara daring. Salam kenal semuanya dari pedalaman Kalimantan selatan- kaki pegunungan meratus yang terhampar luas perkebunan sawit dan sungai berkelok yang berlangganan banjir yang lengkap dengan buaya muara. itulah Sampanahan. Sebuah tempat eksotis yang saya tempati untuk 10 tahun kedepan sesuai kontrak akta notaris saya disini, do"akan nanti bisa kembali pulang ke daerah asal saya di HST ya teman-teman. Aamin

Selasa, 27 September 2022

Meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran perkalian dan pembagian pecahan dengan menggunakan media dan model pembelajaran yang memperhatikan gaya belajar visual peserta didik kelas V SDN Sampanahan

Gambar 1. materi pembelajaran

Gambar 2. tujuan pembelajaran


oleh Norrina, S.Pd

A. Latar Belakang Situasi

SDN Sampanahan adalah sebuah SD Negeri yang terletak di pedalaman Kalimantan selatan, tepatnya berada di  sebuah desa kecil yang berhulu dari sungai yang berada dipedalaman kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Jalur transfortasi darat dan perairan yang bermuara kelaut sebagai penghubung desa Sampanahan dengan desa Gunung Batu Besar ibukota kecamatan Sampanahan dan pemerintah kabupaten Kotabaru yang berada dipulau. Sungai Sampanahan lengkap dengan buaya muara yang berjemur dipinggir sungainya. Juga daerah dataran rendah yang berlangganan banjir setiap tahun karena letak geografis yang diapit oleh aliran sungai yang berkelok. Penduduk yang ramah dengan suasana agamis yang kental dalam kesehariannya.  Desa ini sudah menggunakan listrik sejak Agustus 2020 dan Menggunakan Sinyal jaringan telkomsel sejak Juni 2022


Gambar 3. Letak SDN Sampanahan dari Google map


Kondisi yang menjadi latar belakang masalah?

Saya adalah seorang guru kelas di SDN Sampanahan.  Saya merantau dari Birayang-HST  ke Kotabaru demi mengabdikan dirinya didunia pendidikan.  Saya mengajar sebagai PNS di sebuah Desa kecil di pedalaman Kabupaten Kotabaru sejak tahun 2019.  Alhamdulillah ditahun 2022 ini saya berkesempatan mengikuti PPG dalam Jabatan kategori 1 dan mengidentifikasi masalah yang berada di kelas saya sendiri.Kesulitan peserta didik yang saya temukan dikelas adalah dalam menghitung pecahan dikarenakan rendahnya minat peserta didik  pada pelajaran matematika materi pecahan. Karena peserta didik merasa tidak tertantang untuk berkompetensi dalam menghitung dan peserta didik tersebut dikelas sebelumnya melewati pelajaran pecahan ini, saya berperan untuk membantu mereka mengejar ketertinggalan tersebut karena baru belajar pecahan di kelas V ini.  Mereka juga kurang maksimal dalam belajar karena padatnya waktu sekolah formal (SD) dan informal (Pesantren) dalam satu hari ditambah kegiatan keagamaan dimalam hari (majelis ilmu dan kegiatan rutin malam lainnya seperti:habsy, burdah, dan ta’lim)

Mengapa praktek ini penting untuk dibagikan?

Peran media pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan prestasi peserta didik. Rendahnya penggunaan media dan model pembelajaran yang belum memperhatikan gaya belajar visual peserta didik yang digunakan guru pada setiap pembelajaran. Hal ini menjadi pemacu semangat saya untuk menghadirkan media pembelajaran yang menumbuhkan minat dan sesuai dengan gaya belajar peserta didik  dalam pembelajaran inovatif di kelas. Sebab, biasanya guru hanya mengajarkan materi dan model yang menurut guru itu bagus tanpa memperhatikan modalitas belajar peserta didik dan tanpa menggunakan media online terbaru. Sehingga pengalaman guru mengajar belum berkembang. Oleh karena itu, diperlukan adanya perubahan yang harus segera dimulai, mulai dari sekarang, mulai dari diri sendiri, mulai dari hari ini untuk perbaikan berkelanjutan dimasa yang akan datang dalam hal penggunaan media pembelajaran kreatif, inovatif, interaktif dan menarik bagi peserta didik.

Apa yang menjadi peran dan tanggungjawab saya dalam praktek ini?

Saya berperan dalam memulai perubahan dari melakukan PPG ini sebagai langkah awal membuat pelajaran yang inovatif menggunakan ICT pada rancangan RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD dan evaluasi yang menggunakan media digital dalam praktek pembelajarannya.

Saya bertanggungjawab membuat perubahan, baik itu pada diri saya, cara saya mengajar dan membuat pembelajaran saya menarik dengan memanfaatkan segala sumber dan media ajar yang terbaru sesuai perkembangan zaman revolusi industri 4.0 dan berharap dapat menggerakkan teman sejawat sesama guru disekolah untuk juga tertarik menggunakan media pembelajaran 3D/AR dalam mengajarnya dikelas.

B. Tantangan

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

1.    Rendahnya minat peserta didik  pada pelajaran matematika materi pecahan. Peserta didik yang belum terbiasa menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Padahal, peralatan teknologi disekolah yang masih tersimpan apik dilemari karena takut rusak.

2.    Dalam mengatasi dan rendahnya penggunaan media dan model pembelajaran yang belum memperhatikan gaya belajar visual peserta didik yang digunakan guru pada setiap pembelajaran.

3.    Kendala yang saya hadapi demi kelancaran pembelajaran menarik tersebut. Kendala berasal dari luar maupun dalam pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mengatasi tantangan tersebut yang saya lakukan adalah :

1.    Untuk meningkatkan minat peserta didik pada pelajaran, saya memakai media ICT berupa penggunaan LCD untuk menampilkan PPT ,video pembelajaran,Cromebook untuk 4 kelompok menampilkan media 3D/AR papan perkalian dari Assembelr.edu dan media interaktif Fruction intro dari phet.colorado untuk menentukan bagian papan pecahan untuk menjawab LKPD yang tersedia secara printout.Serta 4 Hp untuk aplikasi android alza fruction untuk menghitung.

2.    Saya merasa tertantang untuk menyediakan pembelajaran yang menarik agar dapat menimbulkan daya tarik minat peserta didik pada pembelajaran. Pelajaran dikemas menggunakan media 3D/AR baik online dan offline dengan model pembelajaran PBL dan beberapa variasi mengajar melalui tepukan, greeting, motivasi, feedback dan reward.

3.    Kendala dari luar pembelajaran meliputi: hari pertama praktek yang dijadwalkan, mata saya yang tertular penyakit mata, sehingga saya tidak dapat melakukan praktek pada hari itu, saya tidak dapat berinteraksi dengan siswa saya dalam keadaan mata saya masih merem dan merah sehingga saya memutuskan meminta izin menunda praktek besok hari. Saya izin untuk berobat ke puskesmas dihari tersebut. Besok harinya, saya sudah bisa membuka mata dan berinteraksi dengan siswa saya meski masih memakai kacamata. Saya praktek sesuai jadwal sit in. Tetapi ketika mau mengajar listrik mati dari pagi karena ada tiang listrik yang tumbang akibat deras hujan, padahal jadwal saya jam 9 wib, alhamdulillah didua menit terakhir listrik menyala, sehingga saya bisa melanjutkan praktek mengajar. Sebelum listrik menyala, saya sudah menyiapkan sambungan listrik yang tidak ada dikelas dengan menyambungnya kekantor dan melewati jalan umum yang biasanya dilewati kendaraan, dengan  menyiapkan kouta dengan meminjam wifi tetangga. Menyiapkan cromebook, LCD dan laptop untuk praktek mengajar. Kendala dalam pelajaran meliputi: hasil rekaman kamera yang belum memuaskan, membuat saya belum maksimal dalam mengambil gambar dari dekat untuk merekam tahapan yang penting dalam praktek pembelajaran. Komposisi gambar masih perlu diperhatikan lagi. Meski begitu, alhamdulillah ada kamera diam yang merekam pembelajaran dari awal sampai akhir sehingga bisa dipakai untuk editing.

Siapa saja yang terlibat?

Orang-orang yang terlibat dan membantu tercapainya tujuan adalah kepala sekolah yang sejak awal mendukung PPG saya, suami sebagai kameramen, dan peserta didik kelas V yang ikut membantu menyiapkan alat seperti LCD, kabel listrik dan sound system untuk kelancaran pembelajaran. Saya berusaha mengatasi permasalahan sendiri karena kurangnya keterlibatan teman sejawat yang kurang memahami apa yang saya lakukan dan enggan bertanya pada perubahan yang saya lakukan dalam praktek mengajar ini.

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?

Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, meskipun terdapat berbagai kendala, tetapi dengan semangat untuk maju, praktek pembelajaran dapat berjalan lancar dan terlaksana dengan baik, diantaranya:

1.  Membrefing peserta didik untuk melaksanakan praktek pembelajaran dengan menyiapkan pembagian kelompok secara heterogen baik dalam aspek modalitas gaya belajar mereka, jenis kelamin, kemampuan kognitif dan keterampilan dalam menghitung matematika. Meminta satu orang dikelompok menyiapkan satu hp untuk pembelajaran.

2.    Koordinasi dengan kepala sekolah, wawancara, mengkaji literatur dari berbagai jurnal, merumuskan solusi.

3. Saya membuat RPP untuk praktek mengajar menerapkan pembelajaran HOTS dan pendekatan STEAM

4.    Berkaitan dengan media pembelajaran, saya mengoptimalkan pemanfaatan media TIK untuk pelajaran. Saya menggunakan media 3D/AR papan perkalian pecahan dari essemblr edu pada tahap orientasi untuk menarik minat siswa pada awal pembelajaran, selain itu guru juga menggunakan media aplikasi pada hp android yang dipakai dirumah untuk belajar mandiri berupa alza fruction untuk mengetahui livel kemampuan siswa dalam belajar dan membantu siswa menghitung pecahan dari kalkulator yang alza fruction lengkapi diaplikasinya. Karena peserta didik saya dikelas sebelumnya melewati pelajaran pecahan ini, dengan alza fruction ini membantu mereka mengejar ketertinggalan tersebut karena baru belajar pecahan dikelas V ini. Saya juga menggunakan media pembelajaran konkrit yang ada di sekolah sehingga peserta didik bisa lebih mengenal media yang ada. Media yang saya gunakan, yaitu: menggunakan papan pecahan lingkaran dan papan pecahan batang untuk melakukan presentasi didepan kelas. Media tersebut juga dikolaborasikan dengan TPACK ataupun media gambar papan pecahan berupa fruction intro dari phet colorado untuk memudahkan menjawab LKPD sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Dengan memvisualkan pembelajaran melalui benda 3D dan benda nyata berupa papan pecahan, peserta didik lebih cepat menangkap pelajaran sehingga dapat mengoptimalkan modalitas belajar peserta didik. Sebagian besar peserta didik saya mempunyai gaya belajar visual sebagai hasil dari stimulasi dan membutuhkan respon dalam kegiatan pembelajarannya dari media yang dapat mereka tangkap dari penglihatan dan rasakan dengan menggerakan sendiri ada stimulasi dan respon pembelajaran  yang dapat dengan mudah diserap dan menyenangkan oleh peserta didik.



Gambar 4. Hasil editing video praktek pembelajaran


Strategi apa yang digunakan?

Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, meliputi:

1.    saya mendesain strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif dengan memperhatikan solusi alternatif penyelesaian masalah yang terjadi dikelas. Misalnya dengan penyampaian materi pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, menggunakan video pembelajaran, media edukasi, model pembelajaran, variasi mengajar, greeting dan motivasi, serta feedback dan reward pada pembelajaran dikelas.

2.    Solusi alternatif berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran, saya menerapkan model Problem Based Learning(PBL). Berikut adalah sintaks model Problem Based Learning (PBL) dengan penerapannya dikelas :

a.  Orientasi peserta didik pada masalah: menggunakan aplikasi android dari alza fruction dan media 3D/AR papan perkalian pecahan dari assemblr.edu

b.  Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar : mengungkapkan masalah aktual dalam kehidupan sehari-hari (HOTS) dan menampilkan video pembelajaran.

c.  Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok : mengaitkan kalimat matematika dengan papan pecahan dengan mengerjakan LKPD dengan batuan aplikasi android alza fruction dari kalkulatornya dan media phet colorado untuk menggunakan papan pecahan.

d.  Mengembangkan dan menyajikan hasil karya : jawaban peserta didik kemudian difoto dan dibuat kesimpulan untuk presentasi

e.  Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah : dari presentasi kelompok langsung dianalisis oleh kelompok lain untuk membuktikan kebenarannya. Kelompok yang benar mendapatkan feedback berupa tepuk jempol keatas apabila benar atau tepuk jempol kebawah apabila salah, dan bagi kelompok yang menang berhasil memperoleh bintang terbanyak mendapatkan reward berupa boleh pulang lebih awal dari kelompok lain dan yang kalah mendapat konsekuensi membantu guru membereskan peralatan mengajar sebelum pulang. Untuk evaluasi dilakukan setelah presentasi selesai dengan menjawab soal evaluasi diakhir pelajaran


Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat?

Proses praktek pembelajaran berjalan lancar sesuai sintaks model pembelajaran PBL seperti yang saya uraikan diatas. Saat proses pembelajaran saya menghadirkan dosen dan guru pamong untuk mengunjungi pembelajaran saya sesuai jadwal SIT IN, dan suami sebagai kameramen.

Berkaitan dengan penilaian saya  juga dituntut untuk menilai secara komprehensif dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tentunya dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian setiap ranah, dan rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian diakhir pembelajaran. Berkaitan dengan remedial dan pengayaan dilakukan pada pertemuan kedua setelah soal evaluasi selesai dikoreksi guru.

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

·         Alat yang digunakan berupa kabel panjang untuk menyambung sumber listrik, LCD dan laptop, 4 unit cromebook untuk kelompok, 4 buah HP android, dan wifi untuk menambah kouta selai dari horspot hp pribadi.

·         Bahan ajar dengan menggunakan PPT untuk presentasi, kertas tugas berupa LKPD

Sumber materi yang diperlukan, yaitu buku matematika siswa, video pembelajaran, LKPD, powerpoint dan media AR dari edu.assemblrworld, aplikasi android alza fruction untuk menghitung, media interaktif Fruntion intro dari phet.colorado untuk menentukan bagian papan pecahan untuk menjawab LKPD yang tersedia secara printout.

C. Hasil Pembelajaran

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?

·         Guru memanfaatkan berbagai media ajar baik dari online maupun offline untuk peserta didik, sehingga diharapkan peserta didik dapat memahami materi yang dipelajarinya dan dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari, sebagai Generasi Suka IT (Gesit) misalnya dengan belajar menggunakan aplikasi-aplikasi pembelajaran pada hp android mereka dirumah, peserta didik suka berkerjasama dan aktif dalam melakukan diskusi maupun presentasi.

·         Dampak dari media pembelajaran yang berbasis TPACK yang diimplementasikan yaitu menggunakan media pembelajaran berbasis website yaitu edu.assemblrworld  dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membuat peserta didik lebih bersemangat dan tidak cepat bosan dengan pembelajaran, karena pada saat pembelajaran peserta didik menggunakan papan pecahan dan media online lainnya dengan kreatifitas mereka masing-masing. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok setiap kelompok menyelesaikan LKPD yang telah dibagikan kemudian setelah selesai mengerjakan setiap kelompok mempresentasikanya dengan menampilkan foto papan pecahan yang mereka buat untuk menyelesaikan soal cerita.

Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? 

·         Penggunaan media ini sangat efektif dalam pembelajaran dikelas

Mengapa?

·         Karena dilihat dari ketercapaian dengan tujuan pembelajaran sudah tercapai dan menggunakan pembelajaran yang inovatif dengan memanfaatkan media edukasi baik secara online maupun offline sehingga langkah pembelajaran meliputi TPACK, STEAM, dan HOTS sudah terlihat jelas diterapkan dalam pembelajaran, serta membuat pembelajaran jadi menyenangkan bagi peserta didik.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan

·         Respon siswa sangat antusias ketika menerima pembelajaran, mereka sampai berebut menggunakan satu cromebook dikelompoknya secara bergantian.

·         Respon dari guru lain mengkhawatirkan penggunaan ICT itu khawatir rusak karena dipakai siswa, sehingga saya hanya dapat menggunakannya untuk kelompok, padahal sebenarnya cromebook dapat mencukupi untuk semua siswa. LCD sebenarnya punya 2 unit, tapi hanya 1 unit yang dapat dipakai secara bergantian oleh guru disekolah.

·         Respon dari kepala sekolah sangat mendukung praktik pembelajaran seperti ini

·         Respon dari orang tua, meskipun tidak begitu paham dengan teknologi, mereka senang dengan cerita mengenai pembelajaran yang diceritakan anaknya disekolah

Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

·         Menurut Geanartaroayna (2022), terdapat 4 faktor peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik, yaitu : 1) pengalaman, 2) Motivasi, 3) kemampuan memahami masalah, 4) keterampilan.

·         Saya menciptakan pengalaman nyata bagi siswa dengan mengemas pembelajaran dengan menyesuaikan gaya belajar visual mereka, memberikan motivasi diawal pelajaran, mengarahkan peserta didik untuk memiliki kemampuan memahami masalah dengan penerapan model PBL pada pembelajaran dan mengasah keterampilan siswa dengan menggunakan media pembalajaran baik online maupun offline.

·         Selain itu persiapan yang matang juga diperlukan, baik berupa fisik dan psikis guru dalam melakukan praktek pembelajaran sangat penting demi kelancaran proses pembelajaran. Salam SKB(Sehat ,Kuat, bakoh)

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

·         Keberhasilan praktek pembelajaran tidak terlepas dari persiapan sebelum melakukan praktek, meliputi penentuan penyebab akar masalah, mencari alternatif solusi dari masalah yang akan diselesaikan melalui berbagai jurnal pustaka dan wawancara ahli, mengeksplor alternatif solusi dengan pemilihan penentuan solusi dari masalah yang akan diselesaikan untuk dibuat rencana pembelajaran yang kreatif dan inovatif melalui perangkat RPP yang sesuai format yang diminta LPTK, serta melaksanakan perencanaan tersebut dengan praktek pembelajaran dikelas .

·         Best practise yang saya buat tentang menumbuhkan minat siswa pada pembelajaran pecahan dan membangun perubahan bagi guru untuk terus mengembangkan pembelajarannya sesuai dengan perkembangan zaman sekarang dengan menciptakan generasi suka IT (Gesit) khusus dalam pembelajaran dikelas. Dimulai dari diri sendiri dan semoga dapat menggerakkan guru lain untuk berubah menjadi guru inovatif dalam memanfaatkan media pembelajaran.

Gambar 5. Kelompok belajar


Dengan Metode STAR (situasi-tantangan-aksi-refleksi) berdasarkan data-data yang didapat dari berbagai bentuk evaluasi. Guru memanfaatkan berbagai media ajar baik dari online maupun offline untuk peserta didik, sehingga diharapkan peserta didik dapat memahami materi yang dipelajarinya dan dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. pembelajaran yang dilakukan tidak luput dari kendala/tantangan yang terjadi diluar dugaan guru. Tantangan yang ada harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, meskipun terdapat berbagai kendala, tetapi dengan semangat untuk maju, praktek pembelajaran dapat berjalan lancar dan terlaksana dengan baik.





Kamis, 28 Juli 2022

Refleksi LK. 1.2 eksplorasi penyeban masalah

 

Meninjau ulang keseluruhan proses pembelajaran dan melakukan refleksi pembelajaran yang memuat komponen terkait :

  1. Kegiatan apa yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini?
  2. Kegiatan apa yang sudah dilaksanakan dalam pembelajaran ini?
  3. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kegiatan yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini?
  4. Upaya apa yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam pembelajaran ini?

 

jawaban

  1. Kegiatan yang belum saya laksanakan adalah menyelesaikan LK. 1.2 pada bagian kesimpulan analisi penyebab masalah, tadi sudah saya upload di daftar tagihan, dengan harapan masih bisa ditambahkan, tadi malam belum selesai dan ketiduran, padahal tinggal sedikit lagi, saat bayi saya minta temani tidur, saya ikut ketiduran.
  2. Kegiatan yang sudah saya laksanakan, 3 hari ini, yaitu:

a. Mempresentasikan hasil pengelompokan penyebab masalah

b. Melakukan wawancara

c.  Membuat Video wawancara

d. Mempresentasikan hasil wawancara

e. Menambahkan menentukan masalah dikelas rendah, karena saya hanya membuat di kelas tinggi

f.  Menyelesaikan laporan hasil wawancara

g. Membuat LK 1.2 dengan ditambahkan hasil observasi, literatur dan wawancara untuk di buat analisis penyebabnya

j . Melampirkan file hasil wawancara dan video wawancara pada google drave saya untuk di lampirkan pada tagihan LK 1.2

h. Mengirim tagihan LK 1.2

i.  Membuat refleksi hari ini

3. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kegiatan yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini untuk menyelesaikan bagian kesimpulan analisi penyebab masalah, tadi sudah saya upload di daftar tagihan akan saya selesaikan hari ini setelah zoom, karena pagi ini saya sempat mengajar dulu dan zoom jam 08.00 WIB, di kalimantan jam 09.00, saya sempat masuk kelas terlebih dahulu.



4. Upaya apa yang akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam pembelajaran ini adalah untuk memanfaatkan hasil wawancara sebagai bahan perbaikan yang dapat saya jadikan sumber untuk menentukan langkah selanjutnya dalam mencari akar penyebab masalah yang terjadi di kelas saya untuk dapat saya cari solosi terbaik dan mengatasinya di kelas.



dari pelajaran membuat literatur dari internet adalah tambahan ilmu baru bagi saya. saya yang menyukai buku, biasanya hanya membuat referensi dari buku cetak, sekarang sudah bisa membuat referensi dari internet, terimakasih kepada dosen, guru pamong dan teman-teman semua atas sharing ilmunya.

 dari hasil penelusuran saya pada laman https://hermananis.com/contoh-eksplorasi-penyebab-masalah

 


Berikut 5 langkah yang harus di lakukan dalam melakukan eksplorasi penyebab masalah:

1.     Mengelompokkan masalah yang teridentifikasi

2.     Melakukan kajian literatur untuk mengeksplorasi penyebab masalah yang di identifikasi

3.     Melakukan wawancara terkait masalah yang teridentifikasi dengan guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, rekan sejawat di sekolah, pakar yang di tentukan secara mandiri.

4.     Melakukan diskusi tentang hasil kajian literatur dan wawancara

5.     Melakukan presentasi hasil analisis beberapa penyebab masalah yang telah di identifikasi dan di eksplorasi penyebabnya.

Contoh ekplorasi penyebab masalah pada langkah mengelompokkan masalah yang teridentifikasi

Buat kelompok masalah berdasarkan:

1.     Penyusunan perangkat pembelajaran (RPP, Media, Asesmen, Bahan ajar, LKPD & lainnya)

2.     Penerapan Model, pendekatan, metode, teknik, strategi pembelajaran inovatif

3.     Penggunaan Media Pembelajaran

4.     Penggunaan LKPD

5.     Teknik dan strategi asesmen pemahaman siswa

6.     Penerapan pembelajaran dan asesmen berbasis HOTS

hal inilah yang kami analisis dalam hasil observasi, literatur dan, wawancara, sehingga menemukan akar permasalahn yang akan dicarikan solosinya untuk materi kedepannya membuat perangkat pembelajaran yang dituangkan dala RPP di kurtikulum 2013 dan  modul ajar di kurikulum merdeka. 



semoga kegiatan berikutnya diberi kemudahan dan di lancarkan dalan membuat dan mengerjakan tugas yang di berikan. Aamiin.

PAMERAN KELAS 6B TA 2023 2024

https://youtu.be/-GUYNd6A-PM