Meninjau ulang keseluruhan proses pembelajaran
dan melakukan refleksi pembelajaran yang memuat komponen terkait :
Kegiatan apa yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran
ini?
Kegiatan apa yang sudah dilaksanakan dalam pembelajaran
ini?
Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kegiatan yang
belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini?
Upaya apa yang akan dilakukan untuk keberlanjutan
dari kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam pembelajaran ini?
jawaban
Kegiatan yang belum saya laksanakan adalah
menyelesaikan LK. 1.2 pada bagian kesimpulan analisi penyebab masalah,
tadi sudah saya upload di daftar tagihan, dengan harapan masih bisa
ditambahkan, tadi malam belum selesai dan ketiduran, padahal tinggal
sedikit lagi, saat bayi saya minta temani tidur, saya ikut ketiduran.
Kegiatan yang sudah saya laksanakan, 3 hari ini, yaitu:
a. Mempresentasikan
hasil pengelompokan penyebab masalah
b. Melakukan wawancara
c. Membuat Video
wawancara
d. Mempresentasikan
hasil wawancara
e. Menambahkan
menentukan masalah dikelas rendah, karena saya hanya membuat di kelas tinggi
f. Menyelesaikan
laporan hasil wawancara
g. Membuat LK 1.2
dengan ditambahkan hasil observasi, literatur dan wawancara untuk di buat
analisis penyebabnya
j . Melampirkan file
hasil wawancara dan video wawancara pada google drave saya untuk di lampirkan
pada tagihan LK 1.2
h. Mengirim tagihan LK
1.2
i. Membuat
refleksi hari ini
3. Upaya yang akan
dilakukan untuk mengatasi kegiatan yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran
ini untuk menyelesaikan bagian kesimpulan analisi penyebab masalah, tadi
sudah saya upload di daftar tagihan akan saya selesaikan hari ini setelah zoom,
karena pagi ini saya sempat mengajar dulu dan zoom jam 08.00 WIB, di kalimantan
jam 09.00, saya sempat masuk kelas terlebih dahulu.
4. Upaya apa yang
akan dilakukan untuk keberlanjutan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan
dalam pembelajaran ini adalah untuk memanfaatkan hasil wawancara sebagai bahan
perbaikan yang dapat saya jadikan sumber untuk menentukan langkah selanjutnya
dalam mencari akar penyebab masalah yang terjadi di kelas saya untuk dapat saya
cari solosi terbaik dan mengatasinya di kelas.
dari pelajaran membuat
literatur dari internet adalah tambahan ilmu baru bagi saya. saya yang menyukai
buku, biasanya hanya membuat referensi dari buku cetak, sekarang sudah bisa
membuat referensi dari internet, terimakasih kepada dosen, guru pamong dan
teman-teman semua atas sharing ilmunya.
Berikut 5 langkah yang harus di lakukan dalam
melakukan eksplorasi penyebab masalah:
1.Mengelompokkan masalah yang teridentifikasi
2.Melakukan kajian literatur untuk mengeksplorasi penyebab masalah
yang di identifikasi
3.Melakukan wawancara terkait masalah yang teridentifikasi dengan
guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, rekan sejawat di sekolah, pakar yang di
tentukan secara mandiri.
4.Melakukan diskusi tentang hasil kajian literatur dan wawancara
5.Melakukan presentasi hasil analisis beberapa penyebab masalah
yang telah di identifikasi dan di eksplorasi penyebabnya.
Contoh ekplorasi penyebab
masalah pada langkah mengelompokkan masalah yang teridentifikasi
Buat kelompok masalah berdasarkan:
1.Penyusunan perangkat pembelajaran (RPP, Media, Asesmen, Bahan
ajar, LKPD & lainnya)
6.Penerapan pembelajaran dan asesmen berbasis HOTS
hal inilah yang kami analisis dalam hasil observasi, literatur dan, wawancara, sehingga menemukan akar permasalahn yang akan dicarikan solosinya untuk materi kedepannya membuat perangkat pembelajaran yang dituangkan dala RPP di kurtikulum 2013 dan modul ajar di kurikulum merdeka.
semoga kegiatan berikutnya diberi kemudahan dan di lancarkan dalan membuat dan mengerjakan tugas yang di berikan. Aamiin.
Pengalaman luar biasa berkumpul dengan orang-orang hebat dalam kegiatan PPG dalam jabatan tahun 2022 ini. Syukur alhamdulillah terpilih menjadi peserta utama, sempat sebelumnya merasakan kecemasan menjadi peserta cadangan dengan kekhawatiaran untuk melengkapi berkas atau tidak untuk persiapan lapor diri nantinya. Ditempatkan di LPTK yang berada diluar expentasi saya sebelumnya. belum pernah saya mengenal sebuah Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kali ini saya sebagai peserta satu-satunya dari Kalimantan Selatan, sedangkan mahasiswa lain, sebagian besar berdomisili di pulau jawa. Perbedaan waktu yang selisih 1 jam memungkinkan saya untuk bersiap lebih awal.
Tanggal 18 Juli 2022,adalah kegiatan Orientasi Akademik PPG dalam jabatan kategori 1 tahun 2022 yang dilaksanakan secara zoom online, dari sambutan dekan yang menyemangati kami diawal pelajaran untuk benar-benar melaksanakan kegiatan ini sebaik mungkin, membangun tim solid yang merasa saling memiliki, membentuk ketua tim, dan memanfaatkan jam belajar dengan sebaik-baiknya adalah kunci sukses lulus PPG yang beliau arahkan.
Tanggal 19 Juli 2022 adalah hari pertama kami memulai perkuliahan. Menjadi mahasiswa kebali adalah cita-cita saya semenjak lulus kuliah tahun 2011. di PPG ini cita - cita itu terwujud, hendaknya kesempatan ini tidak akan saya sia-siakan. hari pertama kuliah kami di bimbing oleh dosen pembimbing Dr. Fitri Puji R, M.Hum, M.Pd dan guru pamong Suyatno atau yang lebih familier dipanggil pak Uyik Suyatno, serta admin mba Fitri Mosqa. merekalah yang membimbing dan mengarahkan kami untuk mengidentifikasi masalah yang kami temukan dilapangan.
Tanggal 20 Juli 2022 kami mulai menyelesaikan LK. 1.1 untuk di presentasikan. saya mendapat urutan presentasi yang ke-3. padahal saya baru saja mengidentifikasi pada poin tugas pertama dan kedua. saya mempresentasikan apa yang saya lakukan hingga menemukan masalah diferensiasi pada siswa saya dikelas. analisi masalahnya sampai pada penentuan gaya belajar siswa. banyak masukan dari ibu Fitri dan bapak Uyik, salah satunya dari 3 pernyataan negatif ada 2 buah pernyataan positif yang sudah saya analisis untuk dijadikan bahan untuk menyelesaikan masalah yang saya identifikasi. terimakasih atas masukannya.
pada hari ke-3 ini saya diajak untuk meninjau ulang keseluruhan proses pembelajaran dan melakukan
refleksi pembelajaran yang memuat komponen terkait :
Kegiatan apa yang belum
dilaksanakan dalam pembelajaran ini?
Kegiatan apa yang sudah
dilaksanakan dalam pembelajaran ini?
Upaya yang akan dilakukan untuk
mengatasi kegiatan yang belum dilaksanakan dalam pembelajaran ini?
Upaya apa yang akan dilakukan
untuk keberlanjutan dari kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam
pembelajaran ini?
jawaban
1. kegiatan yang belum saya laksanakan dalam pembelajaran
ini adalah memberikan masukan komentar kepada teman yang presentasi, meski
sudah berusaha memberikan komentar di forum chat. saya juga belum terlalu paham
tentang literasi-numerasi.
2. saya sudah mengidentifikasi masalah di kelas dan sekolah
saya, membuat LK 1.1, presentasi dan mengisi isu dan komentar di forum diskusi,
serta mengisi absensi hadir.
3. untuk mengetahui berbagai literatur kajian pustaka atau
googling guna menambah wawasan saya dari berbagai jurnal, supaya saya dapat
memberikan komentar atau masukan yang tepat buat teman-teman yang sedang
presentasi, karena saya belum percaya diri menyampaikan pendapat.
4. dari mengidentifikasi masalah yang didapat, akan saya
pelajari lebih lanjut dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah
yang saya alami dari hasil analisis yang dibuat, semoga kedepannya bisa menjadi
guru hebat, guru profesional yang mampuni.
Selama 3 hari ini, kami melalui tahapan ini
Langkah 1 sudah kami jalani selama 3 hari. hari ke-3 ini kami membuat refleksi pembelajaran yang telah dilakukan dan menguplodnya di blog masing masing. Langkah saya masih panjang, sehingga saya butuh do'a dan dukungan teman - teman semua untuk kelancaran perjuangan saya memperoleh sertifikat pendidik sampai selesai langkah demi langkahnya. Langkah saya masih panjang, dan semua itu akan terlewati dengan mudah dan yakin saya bisa... Jangan lupa terus semangati saya untuk maju.
Meninjau ulang keseluruhan proses pembelajaran yang telah saya alami pada hari pertama dan ke dua dengan beberapa catatan isu dan komentar teman-teman di LMS saya, yuk simak apa saja yang telah kami diskusikan selama dua hari ini.
Mohon maaf bapak/ibu,
saya baru posting topik disini terakhir, karena saya belum begitu paham
perbedaan numerasi dan literasi dalam pemerapannya pada soal-soal AKM, saya
sudah membaca beberapa penjelasan tentang isinya, mungkin bisa dijelaskan
kepada saya yang sesimple simplenya,,, bahwa seperti kata bu fitri ketika kita
tidak menyukai suatu mata pelajaran, ternyata hal itu adalah pelajaran pertama
yg harus saya pecahkan disini,,,mengubah pengetahuan saya yg dulunya tabu pada
numerasi dan literasi.
Pengalaman saya tahun
kemarin karena cuti melahirkan hingga tidak tertarik dengan Asessmen numerasi
dan literasi ini bapak ibu, hingga pelajaran itu lewat begitu saja,,saya jadi
menyesal bersikap tidak mau tahu,,dan sekarang pelajaran itu yg mendekati
saya,,,numerasi dan literasi di PPG ini dan sekarang mengajar kelas 5,,,mereka
seperti mendekati saya untuk dipelajari.
Bagi siswa yang baru
belajar menulis di kelas 1, mungkin kesulitan menulisnya masih wajar, tetapi
ketika itu di temukan pada siswa kelas IV SD, bagaimana tanggapan kalian,,,
siswa ini memiliki keterlambatan dalam hal menulis dan lamban dalam memahami
pelajaran. ketika pelajaran sudah berakhir, anak ini selalu menjadi juara
pulang paling belakangan karena keterlambatannya tersebut.
Sebagai guru, tidak
mungkin membiarkan hal ini terus berlarut dan seperti apa usaha yang bisa kita
lakukan untuk membantu siswa tersebut?
Beberapa Cara
Membangun Hubungan yang Baik Antara Guru, Siswa Dan Orang Tua
Untuk membangun
hubungan yang baik antara guru dan siswa, beberapa cara yang bisa guru lakukan
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan
Antusiasme dalam Mengajar
Cara pertama yang
penting untuk membangun hubungan baik antara guru dan siswa adalah dengan
meningkatkan antusiasme atau semangat dalam mengajar.Terkait meningkatkan
antusiasme, guru perlu menampakkan semangat yang lebih saat mengajar, seperti
memberikan penjelasan yang runtut dan menyeluruh, membantu siswa yang belum
paham, atau lainnya.
Lebih dari itu, guru
pun juga bisa mencoba metode mengajar yang berbeda untuk membuat suasana kelas
yang lebih menarik dan tidak monoton.
2. Memiliki Kesabaran
yang Lebih
Setiap siswa bisa jadi
memiliki karakter masing-masing termasuk tingkat pemahaman.Guru mungkin
menemukan siswa yang langsung paham dengan penjelasan yang dilakukan.Namun, di
sisi yang lain bisa jadi ada siswa yang tidak langsung memahami dan memerlukan
penjelasan lebih.Nah, ketika menemukan hal semacam ini, tentu saja Anda harus
memiliki kesabaran yang lebih.Perlu disadari bahwa mendapatkan pemahaman adalah
hak dari semua siswa.
3. Menghargai Setiap
Pencapaian Siswa
Hal lain yang cukup
penting untuk membangun hubungan yang baik dengan siswa adalah dengan
memberikan penghargaan dari setiap pencapaian mereka. Ini adalah poin yang
sangat penting untuk dilakukan.Penghargaan atau apresiasi tersebut tentu akan
membuat siswa “merasa dianggap” dan akan tumbuh rasa semangatnya
untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
Selain itu, apresiasi
juga penting untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.Memberikan ucapan selamat
dan doa merupakan contoh apresiasi yang mudah namun sangat bermakna.
4. Membahas
Ketertarikan Siswa
Tugas guru memang
mengajarkan materi dan membuat para siswa memahami materi tersebut.Namun, jika
hanya berkutat pada materi saja, tentu proses pembelajaran akan terasa monoton
dan bisa jadi para siswa akan merasa bosan.Nah, ada kalanya Anda juga bisa
membahas ketertarikan siswa di luar pelajaran.Misalnya, cobalah untuk membahas
hal-hal yang sedang tren di media sosial atau membahas hobi mereka.
Dalam hal ini pun Anda
sebenarnya bisa menyangkutpautkan pembahasan dengan materi yang hendak
diajarkan.Dengan cara seperti ini, Anda bisa saja semakin dekat dengan
mereka.Tidak hanya itu, jika dikaitkan dengan materi ajar, tentu proses
pembelajaran akan semakin menarik dan para siswa pun akan lebih antusias untuk
mengikuti.
5. Banyak Melibatkan
Siswa
Untuk membangun hubungan
yang baik dengan para siswa, Anda juga bisa mencoba untuk banyak melibatkan
siswa terutama pada beberapa aktivitas kelas.Misalnya, ketika ada siswa yang
sakit, Anda mengajak siswa lainnya untuk menjenguk.Hal semacam ini bisa jadi
cukup sepele untuk dilakukan.Namun, efeknya sangat positif dan tentu akan
membangun pemahaman jika Anda dekat dengan para siswa.
6. Sering Melakukan
komunikasi dengan orang tua / wali murid
Untuk mendukung
suksesnya kegiatan belajar para siswa guru juga harus mengkomunikasikan kegiatan
sekolahnya terhadap wali murid. Salah satunya dengan cara memberikan
kalender kegiatan bulanan kepada orangtua, sehingga orangtua dapat mendukung
kegiatan tersebut dengan cara melakukannya di rumah.
Dalam membangun relasi
dengan orang tua murid, diperlukan forum atau memberikan wadah untuk berdiskusi
dalam sebuah kegiatan seperti :. Rapat komite, forum sekolah, tatapmuka
langsung dan dalam kegiatan yang diadakan sekolah yang melibatkan kesediaan
orang tua murid, untuk itu peran guru disini sebagai penyambung silaturahmi
antara sekolah dan orang tua murid, hingga dapat mengetahui masalah dan keluhan
yang dirasakan orang tuaurid demi pendidikan anaknya,,,
Menurut kalian,,
berapa kali dalam setahun sebaiknya diadakan pertemuan atau forum diskusi
antara sekolah, guru dan orang tua siswa?
-setiap ada program
yang akan di jalankan oleh sekolah itu lenih baik,karena jika hal itu dilakukan
akan tercipta hubungan yang harmonis
-Bisa setiap awal tahun pembelajaran
Menurutku forum
diskusi antara sekolah,guru,orang tua dan siswa bisa dilakukan 4 kali dalam
setahun. Ini dilakukan untuk memantau perkembangan siswa di sekolah,dirumah
maupun dilingkungan masyarakat.
bisa di jadwalkan
pertemuan rutin bulanan tidak harus tatap muka bisa dengan angket yang
dibagikan kepada walmur atau komunikasi di WAG besar. demikian bu Norrina.
Pelayanan Pendidikan Pada Masa
Pandemi Dengan Membuat Buklet Melalui StartUp Project Leadership pada Kelas VIB
Kegiatan BDR yang
dilakukan pada masa pandemi covid 19 membuat seorang guru
perlu mengupgread kembali jiwa mengajarnya.
Dalam
situsi darurat bencana ini merujuk pada peraturan menteri pendidikan
dan kebudayaan (Permendikbud)No.72 Tahun 2013 sesuai dengan peraturan
menteri pendidikan dan kebudayaan (Permendikbud) No.33 Tahun 2019 dalam
memberikan panduan pelaksanaan belajar dari rumah (BDR). Pada masa pandemi covid 19 ini, peran orang
tua sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Perhatian orang tua pada tugas
siswa, sangat membantu guru dalam memberikan bimbingan dan arahan agar siswa
bisa menyelesaikan tugas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diberikan.
Guru mengetahui secara
pasti apakah masalah yang muncul di kelas itu perlu penanganan segera untuk
diatasi. oleh karena itu, saya berkolaborasi dengan guru dan kepala sekolah
dalam kegiatan SGI (Sekolah Guru Indonesia)
berkolaborasi mengimplementasikan hal itu, pembelajaran dikemas dalam
Startup Projects Leadership (SPL), yaitu sebuah pembelajaran milenial yang
kreatif dan inovatif yang cocok untuk keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dengan memudahkan penggalian bekal awal dan gaya
belajar peserta didik yang memiliki gaya belajar aktif. Siklus Startup Project Leadership
(SPL) terdiri dari tiga tahapan, yaitu
inkubasi (perencanaan), Startup (pelaksanaan), dan mobilisasi (refleksi).
Selain itu, Pembelajaran yang dilakukan berpegang pada empat prinsip
pembelajaran di masa depan yang ditawarkan Sekolah Guru Indonesia, yakni 1)
masalah nyata adalah sumber belajar yang paling pertama, 2) ekosistem
pendidikan adalah ruang kelas yang paling utama, 3) Belajar adalah memproduksi
pengetahuan baru, 4) pembelajaran adalah kerjasama guru dan murid untuk
sama-sama belajar serta sama-sama mengajar.
Membuat buklet sebagai
pembelajaran BDR yang menarik dan menyenangkan guna memberikan pelayanan
pendidikan selama pandemic covid 19. Dengan membuat buklet ini, diharapkan
siswa lebih kreatif dan mudah memahami pelajaran. Buklet ini kecil, tapi
manfaatya besar. Inilah pelayanan pembelajaran inovatif yang dilakukan selama
pandemi covid 19. semoga bermanfaat
buklet itu buku mini atau buku
leteratur bu,,, siswa kelas rendah pasti suka membuat buku mini sederhana dari
sisa buku siswa yang tidak terpakai lagi, kertas yang kosongnya dimanfaatkan,
ditumpuk, terus di steples atau dijahit seukuran buku rekening Bank sampean,,,
nanti bukunya dibuat media belajar,, ibu mau ngajar apa didalamnya,
huruf/angka/kata, terserah ibu mengarahkannya kemateri yang mana. agar menarik,
sampulnya diberi hiasan dan nama, pasti anak suka
Selamat malam
temam-teman kelas 006,, ini isu yang paling susah menurut saya, yuk kita
pecahkan bersama.
Dikutip dari King,
Goodson, & Rohani,2006) dalam buku pelajaran Hots 2018. Dinyatakan bahwa :
hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi terletak pada konten/materi pembelajaran dan konteks peserta didik.
Apabila peserta didik belum siap untuk melakukan keterampilan berpikir tingkat
tinggi, maka perlu dibangun terlebih dahulu jembatan penghubung antara proses
berpikir tingkat rendah menuju ke berpikir tingkat tinggi. Caranya adalah
dengan membangun skemata dari pengetahuan awal yang telah diperoleh sebelumnya
dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan. Setelah terpenuhi, maka guru perlu
mempersiapkan sebuah situasi nyata yang dapat menstimulasi proses berpikir
tingkat tinggi dengan menciptakan dilema, kebingungan, tantangan dan ambiguitas
dari permasalahan yang direncanakan akan dihadapi peserta didik.
Nah pada masalah saya,
pelajaran dikelas masih kebanyakan menerapkan LOTS ( berpikir tingkat rendah),
belum berani meningkat ke HOTS (berpikir tingkat tinggi) karena materi
pelajaran dan konteks peserta didik itulah, hingga guru kurang minat
menerapkannya, malah mementingkan pencapaian target kurikulum yang menghabiskan
pelajaran tersampaikan per semester dari pada meningkatkan berpikir tingkat
tinggi. Untuk menerapkan HOTS ini, bagaimana langkah kita untuk membangun
jembatan yang bisa mengantarkan kita pada pelajaran HOTS seperti yang dikatakan
dari kutipan diatas.
Menurut saya untuk
menjembatani hal tersebut bisa menggunakan model pembelajaran PBL, agar siswa
mulai belajar berpikir kritis dan kreatif memecahkan masalah.
Di
era digital saat ini, guru harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan apapun
yang mereka hadapi, baik itu cara siswa belajar, perilaku murid dikelas,
membuat rencana pelajaran. Menjadi guru inovatif yang mampu menumbuhkan pola
pikir kreatif akan membuat siswa belajar berkolaborasi dengan orang lain,
berani mencoba hal baru, guru dituntut untuk tetap mempertahankan pelajaran
dengan mengemasnya menjadi semenarik mungkin, untuk itu perlu imajinasi yang
kuat yang dimiliki guru untuk membuat pelajaran kembali menyenangkan. Hal itu
dilakukan, baik dengan bantuan teknologi, maupun melalui pembiasaan
sehari-hari, sehingga potensi besar siswa dapat berkembang melalui arahan dan
pengetahuan guru dalam memberikan pelajaran yang berbeda, menjadi pengajar yang
lebih baik di era saat ini.
Apa
langkah yang dapat kita lakukan sebagai guru, untuk dapat tetap menjadi
mempesona dalam memberikan pelajaran di era digital saat ini?
Berikut
ada 6 keterampilan guru abad 21 agar tampil mempesona, yaitu;
1).
Mampu beradaptasi, 2). Inovatif, 3)memahami teknologi, 4). Imajinatif, 5).
Organisasi, 6). Punya kemampuan memberdayakan siswa
Menurut saya menjadi guru
memesona di era digital saat ini pastinya kita harus mengikuti perkembangan
teknologi dalam pembelajaran, menghargai pendapat siswa, melakukan variasi
dalam mengajar.