Senin, 02 April 2018


Reuni ala anak kelas 3C KH. Wahab Hasbullah

Oleh Norrina,S.Pd
Catatanku-3(inspirasi_15)

Tahun sudah berganti, pelajaranpun terus bertambah, kebersamaan tak lagi sama, pengajarpun juga berganti, tapi ternyata mereka tetap menaruh hati kepada guru yang sudah berbagi. Selama setahun membimbing dan berbakti, tulus ikhlas untuk negeri. Kalianlah penerus bakti, menjadi generasi mempuni, menciptakan harmonisasi rabbani.
Kalian yang kini tergerus oleh teknologi, semoga tidak melupakan permainan seusia kalian. Kalian punya masa yang tak akan kembali, kalian punya cita-cita yang tinggi, tak mungkin kalian berharap menjadi, sebelum mempersiapkan diri dari kini.
Berbulan –bulan melepaskan kalian dari kelas 3C KH. Wahab Hasbullah mungkin membuat kalian rindu untuk bersama kembali, rindu berbagi keceriaan bersama. Hingga disepakatilah waktu bertemu. Reuni yang tanpa persiapan, mengalir begitu saja dengan canda tawa dan kesepakatan aturan permainan. Memainkan kembali permainan lama dan mengasikkan  sesuai zamannya.

foto bareng di lapangan Dwiwarna Barabai
pada hari minggu ku naik kereta kuda
Reuni dimulai dari mengikuti senam pagi minggu ditengah Kota Barabai. Semua orang meluangkan akhir pekannya untuk berolahraga sambil menikmati jajanan pagi dan berbagai barang yang ditawarkan di pinggiran lapangan Dwiwarna. Tak luput juga aneka permainan anak yang mereka gemari. Perhatianku kala itu tertuju pada kereta kuda yang sering terlihat mengelilingi kota. Kuajak mereka semua dengan penuh harap. Meskipun beberapa diantara mereka harus mengendarai sepeda menyongsong kereta kuda kami. Perjalanan yang seru sambil bercanda gurau dengan mereka.
Akhwat

Ikhwan

Setelah bosan memutari lapangan dan memperhatian aktivitas di sana, lapangan kota mulai sepi dan banyak orang sudah mulai kembali kerumah masing-masing. Kami semua juga meninggalkan lapangan menuju tempat yang sudah kami janjikan, yaitu “Rays Coffee”. Sebuah cafe dengan layanan wifi dan berbagai makanan, minuman dan camilan favorit kami tersedia disana. Kebetulan cafe belum waktunya buka, dan kami punya waktu untuk meminjam tempat dan menggunakan fasilitas pemainan disana. Ada berbagai permainan dari cafe yang kami coba, tentunya internet pun jadi konsumsi kami dikala itu. Saat semuanya mulai asik sendiri, kemudian terciptalah ide untuk bermain petak umpet sandal. Dengan izin pemilik cafe yang kebetulan orang tua dari salah satu anak-anak yang ikut reuni, akhirnya kami mulai beraksi dengan permainan petak umpet sandal masing-masing.

Permainan petak umpet sandal sebagai permainan kita hari itu, setelah masing-masing sudah sibuk dengan gadgetnya,,, kembali terbesit ide agar mereka menikmati hari ini tanpa asik sendiri dengan dunianya di layar monitor kecil dengan permainan yang mereka sukai untuk membunuh waktu. Seperti biasanya. Tanpa teman, tanpa perhatian dan tanpa kegiatan seru yang berarti. Permainan yang pernah kulakukan diwaktu kecil ternyata berbeda dengan yang mereka lakukan saat ini, pantas saja tak mengasikan dan kini ditinggalkan. Petak umpet sandal tanpa tantangan dan konsekuensi itu membosankan, tak ada jiwa kompetisi dalam permainannya. Kini kita mulai aturan permainan baru, kembali kepengaturan awal setelah ku coba masuk sebentar kedalam permainannya.
Petak umpet sandal menurut mereka, setelah semua sandal di simpan,,,dicari oleh pencari sampai semua ketemu dan saat yang monotonnya adalah saat membosankan selama menunggu, sedangkan yang jadi pencari berikutnya sudah dipastikan siapa yang dapat lebih dulu sandalnya ditemukan. Ini hanya masalah waktu menunggu yang membosankan sambil menunggu tanpa tau harus berbuat apa. Tidak ada yang kalah dan menang, tidak ada yang jadi pecundang atau penolong, aturannya pun dibuat semudah mungkin.
Sedangkan petak umpet sandal menurutku dulu, setelah semua sandal disimpan,,, dicari oleh pencari sampai semua ketemu, kalau sudah dapat satu, pencari tidak dapat lebih leluasa meninggalkan sarangnya karena harus siap sedia, sarangnya mendapat serangan dari pengumpet sandal yang belum didapat pencari berpeluang menjadi penolong sandal yang sudah dapat, sehingga pencari akan kembali mengulangi menjadi pencari dipermainan berikutnya. Baru berganti setelah tiga kali berturut-turut melakukan hal serupa. Dengan melaksanakan konsekuensi  yang sudah disepakati diawal permainan.
Bisa ditebak, waktu itu kami larut dalam permainan, dan waktu menunggu siang pun tak terasa. Kami makan siang bersama dan menikmati hari itu dengan gembira. Terimakasih atas waktu yang sudah kita lewati, semoga kalian menyadari bahwa banyak lagi permainan yang bisa kalian lakukan untuk membunuh waktu, selain menghabiskannya dengan berselayar di monitor kecil kalian setiap akhir pekannya. Semoga pekan-pekan kalian berikutnya lebih menyenangkan.
wassalam

PAMERAN KELAS 6B TA 2023 2024

https://youtu.be/-GUYNd6A-PM