Reuni ala anak kelas 3C KH. Wahab Hasbullah
Oleh Norrina,S.Pd
Catatanku-3(inspirasi_15)
Tahun sudah berganti, pelajaranpun terus bertambah,
kebersamaan tak lagi sama, pengajarpun juga berganti, tapi ternyata mereka
tetap menaruh hati kepada guru yang sudah berbagi. Selama setahun membimbing
dan berbakti, tulus ikhlas untuk negeri. Kalianlah penerus bakti, menjadi
generasi mempuni, menciptakan harmonisasi rabbani.
Kalian yang kini tergerus oleh teknologi, semoga tidak
melupakan permainan seusia kalian. Kalian punya masa yang tak akan kembali,
kalian punya cita-cita yang tinggi, tak mungkin kalian berharap menjadi,
sebelum mempersiapkan diri dari kini.
Berbulan –bulan melepaskan kalian dari kelas 3C KH. Wahab
Hasbullah mungkin membuat kalian rindu untuk bersama kembali, rindu berbagi
keceriaan bersama. Hingga disepakatilah waktu bertemu. Reuni yang tanpa
persiapan, mengalir begitu saja dengan canda tawa dan kesepakatan aturan
permainan. Memainkan kembali permainan lama dan mengasikkan sesuai zamannya.
![]() |
| foto bareng di lapangan Dwiwarna Barabai |
![]() |
| pada hari minggu ku naik kereta kuda |
![]() |
| Akhwat |
![]() |
| Ikhwan |
Setelah bosan memutari lapangan dan memperhatian aktivitas
di sana, lapangan kota mulai sepi dan banyak orang sudah mulai kembali kerumah
masing-masing. Kami semua juga meninggalkan lapangan menuju tempat yang sudah kami
janjikan, yaitu “Rays Coffee”. Sebuah cafe dengan layanan wifi dan berbagai
makanan, minuman dan camilan favorit kami tersedia disana. Kebetulan cafe belum
waktunya buka, dan kami punya waktu untuk meminjam tempat dan menggunakan
fasilitas pemainan disana. Ada berbagai permainan dari cafe yang kami coba,
tentunya internet pun jadi konsumsi kami dikala itu. Saat semuanya mulai asik
sendiri, kemudian terciptalah ide untuk bermain petak umpet sandal. Dengan izin
pemilik cafe yang kebetulan orang tua dari salah satu anak-anak yang ikut
reuni, akhirnya kami mulai beraksi dengan permainan petak umpet sandal
masing-masing.
Permainan petak umpet sandal sebagai permainan kita hari
itu, setelah masing-masing sudah sibuk dengan gadgetnya,,, kembali terbesit ide
agar mereka menikmati hari ini tanpa asik sendiri dengan dunianya di layar
monitor kecil dengan permainan yang mereka sukai untuk membunuh waktu. Seperti
biasanya. Tanpa teman, tanpa perhatian dan tanpa kegiatan seru yang berarti.
Permainan yang pernah kulakukan diwaktu kecil ternyata berbeda dengan yang
mereka lakukan saat ini, pantas saja tak mengasikan dan kini ditinggalkan.
Petak umpet sandal tanpa tantangan dan konsekuensi itu membosankan, tak ada
jiwa kompetisi dalam permainannya. Kini kita mulai aturan permainan baru,
kembali kepengaturan awal setelah ku coba masuk sebentar kedalam permainannya.
Petak umpet sandal menurut mereka, setelah semua sandal di
simpan,,,dicari oleh pencari sampai semua ketemu dan saat yang monotonnya
adalah saat membosankan selama menunggu, sedangkan yang jadi pencari berikutnya
sudah dipastikan siapa yang dapat lebih dulu sandalnya ditemukan. Ini hanya
masalah waktu menunggu yang membosankan sambil menunggu tanpa tau harus berbuat
apa. Tidak ada yang kalah dan menang, tidak ada yang jadi pecundang atau
penolong, aturannya pun dibuat semudah mungkin.
Sedangkan petak umpet sandal menurutku dulu, setelah semua
sandal disimpan,,, dicari oleh pencari sampai semua ketemu, kalau sudah dapat
satu, pencari tidak dapat lebih leluasa meninggalkan sarangnya karena harus
siap sedia, sarangnya mendapat serangan dari pengumpet sandal yang belum didapat
pencari berpeluang menjadi penolong sandal yang sudah dapat, sehingga pencari
akan kembali mengulangi menjadi pencari dipermainan berikutnya. Baru berganti
setelah tiga kali berturut-turut melakukan hal serupa. Dengan melaksanakan
konsekuensi yang sudah disepakati diawal
permainan.
Bisa ditebak, waktu itu kami larut dalam permainan, dan
waktu menunggu siang pun tak terasa. Kami makan siang bersama dan menikmati
hari itu dengan gembira. Terimakasih atas waktu yang sudah kita lewati, semoga
kalian menyadari bahwa banyak lagi permainan yang bisa kalian lakukan untuk
membunuh waktu, selain menghabiskannya dengan berselayar di monitor kecil
kalian setiap akhir pekannya. Semoga pekan-pekan kalian berikutnya lebih
menyenangkan.
wassalam



